REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Koperasi dan Usaha Kerja Menengah (UKM) Teten Masduki menilai, koperasi harus mengikuti perkembangan teknologi. Dengan begitu tetap dapat menarik masyarakat.
"Koperasi kan lebih banyak Koperasi Simpan Pinjam (KSP). Maka harus ada penerapan teknologi agar koperasi tidak kalah dengan perusahaan aplikasi fintech (financial technology) karena sekarang pembiayaan modelnya pakai teknologi," ujar Teten dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa, (5/11).
Dirinya menegaskan, bila koperasi tidak segera berbenah serta tidak memiliki kemampuan membaca pasar, akan ketinggalan. Pasalnya fintech bekerja sangat cepat sehingga lebih menarik bagi peminjam.
Ia melanjutkan, cara produksi koperasi juga harus diefisienkan. Seperti diketahui, sistem kerja koperasi perlu persetujuan dari para anggotanya dulu.
"Itu tantangan sebuah badan usaha yang berbentuk keanggotaan sangat besar. Problemnya, koperasi kan kumpulan orang bukan kumpulan modal, jadi nggak selincah perusahaan swasta," kata dia.
Teten mengatakan, tantangan tersebut harus diselesaikan. Salah satu caranya misal, koperasi dijalankan seperti perusahaan swasta, namun para anggota tetap sebagai pemilik modal.
"Kasih saya waktu mempelajari semuanya," ujar dia.