Sabtu 02 Nov 2019 22:57 WIB

Bangkitkan UKM-Koperasi dengan E-Commerce

E-commerce kesempatan bagi UKM dan koperasi untuk bangkit.

Rep: Irwan Kelana/ Red: Agung Sasongko
ecommerce

Indonesia perlu terus mendorong dan mengembangkan e-commerce agar memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi seluruh rakyat Indonesia, termasuk Usaha Kecil Menengah dan Koperasi (UKMK) yang merupakan porsi pelaku usaha terbesar di Indonesia.

Menurut Rahmadi, e-commerce membuka pintu bagi pelaku UKM-koperasi untuk dapat memasarkan produknya tanpa batas ruang, waktu, dan negara,  serta  sekaligus menjadi tantangan bagi para UKM-koperasi untuk berkompetisi dengan pelaku usaha global.

“Dengan meningkatkan daya saing serta inovasi produk dan inovasi promo berbasis digital, maka UKM-koperasi akan bisa berkompetisi di era digital ini serta akan bisa menang berkompetisi baik secara nasional ataupun global,” kata Rahmadi.

Hal senada diungkapkan oleh Iwan Setiawan, ketua Pengawas Koperasi Simpan Pinjam Sejahtera Bersama (KSP-SB) Bogor. “E-commerce justru merupakan kesempatan bagi UKM-koperasi untuk bangkit. Sebab, e-commerce tidak peduli apakah itu usaha besar atau UKM-koperasi, yang penting adalah siapa yang bisa menyediakan produk lebih bagus dan harga lebih murah, maka dialah yang jadi pemenangnya,” kata Iwan Setiawan, kepada Republika.co.id, Sabtu (2/11).

Iwan  menambahkan,  UKM-koperasi bisa bertahan  di era digital,  kalau mereka mau masuk ke bisnis digital (go digital). “Sebaliknya, kalau mereka tidak mau masuk ke bisnis digital, maka mereka akan kandas,”  ujarnya.

Memasarkan produk lewat e-commerce bisa mendongkrak omset. Kementerian Perindustrian memproyeksi Industri Kecil Menengah (IKM) mampu meraup omzet hingga tujuh kali lipat. Kenaikan omzet tersebut bisa didapat ketika IKM memanfaatkan pasar online atau dalam jaringan (daring) penjualan produk mereka.

“Kami minta mereka bisa melakukan pemasaran secara online, karena penjualan seperti itu biayanya nol. Nah, dari evaluasi kami, penjualan secara online itu minimum bisa menaikkan omzet hingga tujuh  kali lipat,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Gati Wibawaningsih lewat keterangannya di Jakarta, Senin (2/9).

Gati menjelaskan transformasi digital dari proses jual beli konvensional menjadi jual beli online yang semakin marak di Indonesia, menjadikan perdagangan elektronik (e-commerce) sebagai suatu tantangan, sekaligus menjanjikan potensi yang besar pula.

“Kami berharap e-commerce akan menjadi gerbang bagi pelaku IKM untuk melakukan transformasi digital dengan menggunakan alat promosi digital, sistem informasi digital, pembayaran digital, serta manajemen relasi dengan pelanggan secara digital,” paparnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement