Sabtu 26 Oct 2019 13:54 WIB

Pertamina Raih Rekor Pemasangan Instalasi Elpiji Nonsubsidi

Pertamina memasang instalasi gas elpiji nonsubsidi secara berkala di 55 Pesantren.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Gita Amanda
Elpiji nonsubsidi Bright Gas 5,5 kilogram. (Ilustrasi)
Foto: Antara/Anis Efizudin
Elpiji nonsubsidi Bright Gas 5,5 kilogram. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) IV Area Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kembali pecahkan Rekor MURI atas prestasi memasang instalasi gas elpiji nonsubsidi. Instalasi elpiji nonsubsidi ini telah dipasang secara berkala di 55 lokasi Pesantren di Kabupaten Boyolali. Penghargaan Rekor MURI tersebut diberikan bersamaan dengan kegiatan Malam Puncak Hari Santri Nasional Kabupaten Boyolali 2019 yang diselenggarakan oleh PCNU Boyolali di Alun-Alun Kidul Kabupaten BoyolalI.

Iin Febrian selaku General Manager Pertamina MOR IV mengatakan bahwa Program ini telah berlangsung sejak bulan Juni 2019 dan merupakan salah satu bagian dari misi Pertamina dalam mengkampanyekan penggunaan elpiji subsidi tepat sasaran.

Baca Juga

"Tujuan dasar Pesantren yang merupakan salah satu pusat kegiatan keagamaan, dapat memberikan tauladan bagi masyarakat untuk lebih bijak dalam membeli dan memilih produk elpiji. Sebagaimana kita ketahui bahwa produk elpiji pertamina terbagi dua yaitu yang disubsidi dan nonsubsidi," ujar Iin.

Sebelum adanya program instalasi ini, ke-55 Pondok Pesantren tersebut masih menggunakan elpiji tiga kilogram bersubsidi. Sebanyak total 646 tabung elpiji tiga kilogram (kg) telah ditukarkan oleh pihak pesantren dengan 322 tabung Brightgas 5,5 kg.

“Artinya program instalasi ini secara tidak langsung memberikan kontribusi dalam penghematan kuota elpiji tiga kilogram di wilayah Kab Boyolali yaitu sebesar 13.500 kg atau setara dengan 4.500 tabung elpiji tiga kilogram setiap bulannya,” ungkap Iin.

Iin juga menambahkan bahwa program ini secara bertahap akan dilakukan di pondok pesantren di Kota-kota lainnya seperti Klaten dan Solo. “Besar harapan kami seluruh pondok pesantren terutama yang mampu, dapat menggunakan elpji nonsubsidi sehingga kuota elpiji subsidi dapat digunakan oleh mereka yang tidak mampu dan lebih berhak,” ujar Iin.

Ditemui di acara yang sama, Pimpinan Pondok Pesantren Darul Abror, Hafid Amin mengungkapkan apresiasinya terhadap program yang diinisiasi oleh Pertamina ini. “Kami berterima kasih pada Pertamina atas edukasi dan atensinya terhadap pondok pesantren dan kami harapkan budaya penggunaan elpiji nonsubsidi ini dapat menjadi teladan bagi pemimpin, pengurus dan para santri di sini” ujarnya.

Tidak hanya memberikan edukasi mengenai elpiji, Pertamina MOR IV melalui program kemitraannya juga menggandeng 43 calon mitra UKM di Lingkungan Pondok Pesantren di Boyolali untuk menjadi mitra binaan yang akan mendapat pinjaman modal usaha dengan total nilai Rp 2,5 miliar. Pinjaman Modal Usaha yang rencananya akan disalurkan di akhir tahun ini nantinya akan diberikan bersama dengan bantuan Pelatihan Usaha dan Management dengan misi untuk meningkatkan kemampuan Usaha Kecil di Pondok Pesantren agar menjadi tangguh dan mandiri sehingga dapat berkontribusi dalam menaikkan kesejahteraan Nahdiyin.

"Kami berharap dengan kerja sama ini kehidupan para santri, pengurus dan pihak lain yang terlibat akan semakin maju serta memiliki kemampuan yang lebih dalam bidang kemandirian dan pemberdayaan ekonomi," tutup Iin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement