Rabu 23 Oct 2019 15:54 WIB

Amartha Segera Dapatkan Pendanaan Series Baru

Amartha berkomitmen meningkatkan jumlah investor agar lebih banyak mitra yang dibantu

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nidia Zuraya
 Founder dan CEO PT. Amartha Mikro Fintek, Andi Taufan Garuda Putra memberikan penjelasan mengenai aplikasi Fintek peminjaman uang kepada redaksi Harian Republika saat melakukan pertemuan di Gedung Harian Republika, Jakarta, Selasa (14/2).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Founder dan CEO PT. Amartha Mikro Fintek, Andi Taufan Garuda Putra memberikan penjelasan mengenai aplikasi Fintek peminjaman uang kepada redaksi Harian Republika saat melakukan pertemuan di Gedung Harian Republika, Jakarta, Selasa (14/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) akan segera mendapatkan pendanaan ekuitas series baru dalam waktu dekat. Saat ini, profil investor Amartha beragam dari dalam negeri termasuk Mandiri Capital Indonesia MCI), dan luar negeri seperti Softbank.

Chief Commercial Officer, Hadi Wenas menyampaikan pendanaan tersebut akan digunakan untuk ekspansi ke seluruh Indonesia. Termasuk di Sulawesi, Sumatera, Kalimantan, dan Indonesia bagian timur. Saat ini, Amartha lebih banyak beroperasi di pulau Jawa dan sebagian kecil Sulawesi dan Sumatera.

Baca Juga

"Detailnya, termasuk jumlahnya akan segera kita umumkan dalam waktu dekat," kata dia kepada wartawan dalam pertemuan di Penang Bistro, Jakarta, Rabu (23/10).

Selain itu, Amartha juga akan menambah lender dari kalangan institusi. Saat ini, komposisi pemberi pinjaman merata antara investor ritel, institusi, dan premium atau kalangan high nett worth individual (HNWI).

Dua lender baru merupakan institusi dari perbankan. Wenas menyampaikan investor ritel yang terdaftar mencapai belasan ribu namun yang aktif sekitar 3.000-4.000 akun. Sementara dari kalangan institusi diantaranya Mandiri Tunas Finance (MTF), Bank Mandiri, Bank Permata, dan lainnya.   

Wenas berkomitmen untuk meningkatkan jumlah investor agar lebih banyak mitra (debitur) yang dapat dibantu. Hingga hari ini, jumlah mitra telah mencapai 311 ribu orang yang semuanya segmen ultra mikro, perempuan dan produktif di desa-desa.

Sementara jumlah pembiayaan yang telah tersalurkan sebesar Rp 1,47 triliun. Wenas menyampaikan jumlah tersebut sudah hampir melampaui target tahun 2019 yakni sebesar Rp 1,5 triliun. Ia optimistis tahun depan Amartha bisa tumbuh lebih dari dua kali lipat.

"Dalam dua tahun terakhir kita tumbuh sudah lebih dari 10 kali lipat," kata dia.

Amartha fokus memberikan modal kerja skala ultra mikro dengan sistem tanggung renteng atau berkelompok. Dengan sistem tersebut, rasio kredit bermasalah dapat ditekan selalu dibawah satu persen. Per hari ini non performing lending (NPL) tercatat 0,93 persen. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement