REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian dalam Kabinet Indonesia Maju Syahrul Yasin Limpo berjanji menyeragamkan data pangan dalam 100 hari kerja. Syahrul menegaskan bahwa harus ada data pangan yang akan disepakati penggunaannya.
"Dalam 100 hari harus bisa menyeragamkan data. Tidak boleh ada dua atau tiga data. Harus ada data valid yang kita sepakati bersama," kata Syahrul Limpo usai dilantik Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (23/10).
Presiden Joko Widodo, saat memperkenalkan Syahrul Yasin Limpo sebagai Menteri Pertanian, menyebutkan tugas-tugasnya. Jokowi menyebutkan diantaranya yang berkaitan dengan petani, pangan dengan korporasi pertanian, produktivitas pertanian.
Dalam pemberitaan sebelumnya, Syahrul yang pernah menjadi Bupati Gowa pada 1994–2002, Wakil Gubernur Sulawesi Selatan 2003–2008 dan Gubernur Sulawesi Selatan 2008–2018 ini mengaku siap melaksanakan tugas yang diminta Presiden Jokowi.
"Saya pada prinsipnya diperintahkan untuk totalitas," ucap Syahrul.
Meski lebih banyak punya pengalaman menjadi birokrat di daerah, Syahrul pun mengaku mampu untuk mengurus isu pertanian dalam skala nasional. "Saya ngurusi (pertanian) itu mulai dari kepala desa, lurah, bukan hal yang baru," kata Syahrul.