Selasa 22 Oct 2019 14:13 WIB

Ini Alasan Garuda Serius Garap Pasar Kargo

Kebutuhan pengiriman kargo terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolanda
Pesawat Garuda Indonesia
Foto: AP PHoto
Pesawat Garuda Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Garuda Indonesia tampaknya mulai serius mengambil pasar kargo atau logostik, selain layanan untuk penumpang. Direktur Kargo dan Pengembangan Usaha Garuda Indonesia Muh Iqbal mengatakan pada dasarnya pangsa pasar kargo cukup menjanjikan.

“Di sisi demand pertumbuhan (pengiriman kargo) secara keseluruhan 11 persen per tahun. Khusus e-commerce saja bahkan pertumbuhannya 50 persen per tahun,” kata Iqbal di Jakarta, Selasa (22/10).

Baca Juga

Iqbal menegaskan angka pertumbuhan pengiriman logistik tersebut perlu diantisipasi. Sebab pertumbuhan pengiriman logistik dalam angkutan pesawat lebih besar dibandingkan penumpang yang hanya tumbuh lima persen per tahun.

Melihat peluang tersebut, Iqbal mengatakan Garuda juga akan meningkatkan layanan untuk pengiriman kargo. Dia menuturkan Garuda akan membentuk ekosistem logistik dan bekerja sama dengan pihak terkait lainnya, terutama perusahaan jasa pengiriman logistik.

Untuk itu, Iqbal mengatakan Garuda perlu menambah strateginya dalam menggarap pasar logistik. “Kalau jarak jauh pakai freighter tahun 2020 akan proyeksikan delapan unit, tiap tahun nambah lima unit. Pesawat freighter ini harus didukung feeder, salah satunya UAV (pesawat tanpa awak atau drone),” jelas Iqbal.

Sebelumnya, Garuda dipastikan akan menguji coba penggunaan drone untuk logistik pada 2020. Iqbal mengatakan uji coba tersebut akan dilakukan selama tiga bulan. Pelaksanaan uji coba penggunan pesawat tanpa awak tersebut akan dilakukan di Aceh bahkan tidak menutup kemuningkan hingga seluruh Maluku, Sulawesi, dan Kalimantan. 

Iqbal memastikan jika hasil uji coba berlangsung positif maka penggunaan drone logistik bisa segera diterapkan. "Tergantung Kementerian Perhubungan mudah-mudahan berlangsung baik," ujar Iqbal. 

Meskipun begitu, Iqbal memastikan dalam penerapannya nanti Garuda Indonesia masih menunggu regulasinya. Sebab di seluruh dunia belum ada yang menggunakan pesawat tanpa awak untuk layanan logistik komersial. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement