Selasa 15 Oct 2019 12:24 WIB

Niat Elon Musk Boyong Manusia ke Mars Tuai Kecaman

Elon Musk merupakan miliarder teknologi yang visioner dan siap bawa orang ke Mars

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Niat Elon Musk Boyong Manusia ke Mars Tuai Banyak Kecaman. (FOTO: Quartz)
Niat Elon Musk Boyong Manusia ke Mars Tuai Banyak Kecaman. (FOTO: Quartz)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta -- Elon Musk merupakan miliarder teknologi yang visioner. Ia memiliki impian untuk membawa manusia pergi ke Mars dalam waktu dekat. Namun, ternyata niat ambisiusnya itu mendapatkan nada skeptis dari sebagian pihak.

"Elon Musk bicara soal mengirimkan ribuan orang ke Mars dalam waktu dekat. Kapan kita akan mendarat di Mars? Jelas bukan pada tahun 2020," komentar David Whitehouse, mantan koresponden sains di BBC.

Protesnya itu bukan tanpa alasan. Baginya, pergi ke Mars tak seperti ke Bulan. Tantangannya lebih sulit, waktu perjalanannya pun lebih banyak memakan waktu.

Baca Juga: Musuh Lama Amerika Mau Produksi Mobil Terbang, Elon Musk?

"Bulan sejauh tiga hari perjalanan dan kalian bisa kembali tanpa masalah. Mars sedikitnya 8 bulan, mungkin 3 tahun untuk balik, jadi tak bisa kembali walau ada masalah. Artinya, kalian butuh pesawat jauh lebih baik, harus memikirkan daur hidup karena tidak bisa membawa semua makanan ke sana," tandasnya.

Musk sendiri sangat yakin dengan misinya ke Mars. "Terobosan penting yang diperlukan bagi kita untuk mencapai peradaban di luar angkasa adalah untuk membuat perjalanan antariksa menjadi seperti perjalanan udara," cetusnya.

Baca Juga: Sengit, Jeff Bezos dan Elon Musk Balapan Bawa Internet ke Pelosok Bumi

Ia mematok target ambisius di mana penerbangan pertama roket itu ke orbit akan berlangsung 6 bulan lagi. Kemudian, akan dilanjutkan dengan misi berawak manusia ke antariksa, dengan target menyambangi Mars pada 2024.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement