REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bersama para pengusaha Belanda menjajaki kerja sama investasi bidang maritim dan infrastruktur. Penjajakan kerja sama itu disepakati dalam Forum Bisnis dan Investasi yang digelar di Rotterdam, Belanda.
Wakil Ketua Umum Bidang Perhubungan, Carmelita Hartoto, mengatakan, Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar dengan letak yang sangat strategis dan berpotensi menjadi pusat maritim global. Sesuai visi Presiden Joko Widodo, Indonesia harus menjadi sebagai Global Maritime Fulcrum dan perlu ditempuh dengan bermitra dengan negara maju, seperti Belanda.
"Kami akan menjajaki Kerjasama baik untuk teknologi, perkapalan hingga investasi di bidang maritim dan infrastruktur,” kata Carmelita dalam keterangan resminya, Rabu (25/9).
Ia mengungkapkan, forum bisnis tersebut diinisiasi Kadin Indonesia bersama Kedutaan Besar Republik Indonesia di Den Haag, serta didukung oleh Kementerian Perhubungan dan Badan Kordinasi Penanaman Modal (BKPM) Republik Indonesia serta beberapa BUMN, perusahaan asing dan swasta di sektor terkait.
Delegasi Kadin Indonesia, Irwan Habsjah, menjelaskan, forum bisnis itu juga menjadi sebuah platform yang efektif. Di mana, pengusaha Belanda yang telah berinvestasi di Indonesia dapat membagikan pengalaman mereka demi meyakinkan pengusaha yang belum berinvestasi di Indonesia.
Forum bisnis tersebut merupakan agenda pertama untuk bagian Eropa Barat dalam rangkaian kunjungan Kadin Indonesia ke 14 negara Eropa setelah mengadakan forum bisnis di 5 negara Eropa Timur pada 13-20 September 2019. Sejuah ini, Kadin Indonesia telah menadatangani beberapa perjanjian kerja sama.
"Selanjutnya Kadin akan mengunjungi Bratislava, Polandia, Frankfurt, Milan, London, Bern, Antwerp, dan berakhir di Paris," ujarnya.
Duta Besar Luar Biasa Indonesia di Den Haag, I Gusti Agung Wesaka Puja menilai, langkah yang diambil oleh delegasi Indonesia sangat efektif untuk dapat membuka peluang yang masih sangat terbuka lebar antara Indonesia dan Belanda. Khususnya dalam hal teknologi, digitalisasi, dan pelatihan vokasi pada sektor maritim.
“Kami berharap, ke depan tantangan teknis dalam kerjasama kedua negara, khususnya di sektor maritim ini dapat teratasi seiring dengan realisasi jalannya kerjasama nanti," ujar dia.