REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJB) Tbk berupaya menerapkan kepatuhan pada internal perusahaan. Langkah ini penting guna mengantisipasi persaingan bisnis industri perbankan yang ketat.
Direktur Kepatuhan BJB Agus Mulyana mengatakan perusahaan telah menjalankan tanggung jawab sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Salah satunya memanfatkan ajang olahraga dan kegiatan komunitas sebagai salah satu sarana pengenalan kepatuhan terhadap para karyawan.
"Sehingga saya akan lebih fokus mencari cara bagaimana membangun kepedulian seluruh insan BJB terhadap kepatuhan dan paham akan aturan-aturan yang ada, sehingga bisnis yang berjalan di Bank BJB selalu on the track," ujarnya di Jakarta, Kamis (5/9).
Menurutnya membangun budaya kepatuhan tak dapat dilakukan dalam satu atau dua tahun. Diperlukan kerja secara rutin dalam mensosialisasikan hal tersebut ke seluruh level pegawai.
"Rutin mengikuti ajang turnamen olahraga seperti Pekan Olahraga dan Senin (Porsebank) yang juga diikuti karyawan BJB dan kegiatan komunitas hobi mengandung unsur nilai kepatuhan secara tersirat yang wajib diikuti oleh setiap pesertanya," lanjutnya.
Agus menambahkan nilai sportivitas dan kepatuhan terhadap peraturan merupakan contoh secara nonformal dalam kegiatan-kegiatan tersebut.
"Dengan masuk ke komunitas-komunitas olahraga dan hobi, secara tidak langsung hal ini jadi role model bagaimana membangun kepatuhan lewat sportivitas, saling menghargai, juga patuh terhadap ketentuan," kata Agus menambahkan.