Selasa 03 Sep 2019 08:08 WIB

Bos WhatsApp Tambah Koleksi Properti Mewahnya Seharga Rp1,4 Triliun

Bos WhatsApp Tambah Koleksi Properti Mewahnya Seharga Rp1,4 Triliun

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Bos WhatsApp Tambah Koleksi Properti Mewahnya Seharga Rp1,4 Triliun. (FOTO: Business Insider)
Bos WhatsApp Tambah Koleksi Properti Mewahnya Seharga Rp1,4 Triliun. (FOTO: Business Insider)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta -- Kehidupan pendiri WhatsApp, Jan Koum, dahulu jauh dari kata mewah. Ia merupakan pria miskin yang tinggal di emperan toko bersama ibunya dan berpangku tangan kepada bantuan pemerintah.

Pernah tidur beralaskan tanah dan beratapkan langit, kehidupan Koum kini berubah drastis. Kabarnya, ia baru saja menambah lagi koleksi properti mewah miliknya. Ia baru saja membeli rumah mewah sekelas sultan di Malibu, Los Angeles, senilai 100 juta dolar AS atau dikisaran Rp 1,4 triliun.

Melansir dari Variety (2/9/2019), rumah itu Koum beli dari Ron Meyer, Vice Chairman NBC Universal. Harga tersebut termasuk ke dalam angka yang fantastis untuk pembelian rumah di California. Pasalnya, sejauh ini hanya ada 7 kali pembelian rumah yang berada di angka 100 juta dolar AS atau lebih.

Baca Juga: Pendiri WhatsApp Bangun Kompleks Megah Habiskan Rp1,1 Triliun

Tambahan informasi, rumah tersebut dibeli Mayer pada tahun 1997 hanya senilai 5 juta dolar AS. Adapun luasnya mencapai 1.300 meter persegi.

Pemandangan yang disajikan pun spektakuler, menghadap pantai Paradise Cove. Di sekitar tempat tersebut, berjejer rumah milik Leonardo di Capro, Courtney Cox, Laurenne Jobs yang adalah janda Steve Jobs sampai mantan petenis John McEnroe.

Baca Juga: Pendiri WhatsApp Ketahuan Bersitegang dengan Mark Zuckerberg

Berdasarkan data dari Forbes, Koum saat ini memiliki harta senilai 10 miliar dolar AS. Dengan harta semelimpah itu, Koum telah menggelontorkan 80 juta dolar AS sebelumnya untuk membeli dan membangun kembali properti lahan luas di Atherton, California, AS. Padahal, Koum juga telah memiliki rumah senilai 8,8 juta dolar AS di area yang sama sejak 2015.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement