Rabu 28 Aug 2019 15:55 WIB

Elnusa Bukukan Pendapatan Konsolidasi Rp 3,7 Triliun

Diversifikasi portofolio menjadi kunci kinerja positif Elnusa pada Semester I 2019

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Nidia Zuraya
Pekerja membersihkan logo kantor PT Elnusa Tbk di Jakarta.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Pekerja membersihkan logo kantor PT Elnusa Tbk di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan nasional penyedia jasa energi, PT Elnusa Tbk (Elnusa), mencatatkan kinerja positif pada semester pertama 2019. Direktur Utama Elnusa Elizar Parlindungan Hasibuan mengatakan pendapatan konsolidasi tercatat Rp 3,7 triliun atau tumbuh 29 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 2,9 triliun.

Laba bersih juga meningkat 21 persen dari Rp 128 miliar menjadi Rp 155 miliar. Elizar menyebut, kinerja positif Elnusa pada semester I 2019 merupakan hasil konsolidasi seluruh segmen, baik hulu, distribusi, dan logistik energi serta penunjang.

Baca Juga

"Diversifikasi portfolio bisnis dan keseimbangan kinerja antar segmen menjadi kunci pencapaian kinerja tengah tahun ini," ujar Elrizal saat jumpa pers paparan publik di Kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (28/8).

Elrizal menjelaskan, segmen hulu yang berkontribusi sebesar 43 persen pada akhir Juni 2019 tumbuh signifikan ditopang jasa Production, Operation & Maintenance, baik dari bisnis berbasis aset maupun bisnis nonasetnya. Dia menyebut, blok‐blok yang beralih ke Pertamina seperti Blok Mahakam, Blok Sanga‐sanga dan Kalimantan Timur turut memberi kontribusi berarti bagi pertumbuhan segmen hulu.

Pun dengan jasa Geoscience & Reservoir Services yang tercatat jauh membaik dibandingkan tahun sebelumnya melalui aktivitas seismik yang dilakukan Elnusa, baik pada aktivitas seismik darat di Sulawesi Tengah maupun seismik laut yang baru saja menyelesaikan pekerjaan di Perairan Sumatera Utara dan perairan Indocina Vietnam.

"Segmen distribusi & logistik energi sebagai kontributor 53 persen pendapatan lerseroan juga tumbuh meyakinkan," lanjutnya.

Elrizal menyampaikan pengembangan bisnis di segmen ini semakin diperluas melalui akuisisi aset depo LPG di Sulawesi Tengah, revitalisasi aset terminal BBM Pertamina di Belitung, pengembangan bisnis melalui skema Build Operate Transfer aset depo dengan Antam di Halmahera Timur, serta pengembangan bisnis chemical yang semakin digiatkan dengan Pertamina sebagai bagian dari peningkatan ketahanan migas nasional.

Elrizal menambahkan semakin baiknya kinerja Elnusa juga dibuktikan dengan ditingkatkannya rating korporat oleh Pefindo, dari idA+ menjadi idAA‐ pada periode berjalan 2019 ini. Menurut dia, peningkatan rating merefleksikan eksistensi Elnusa sebagai bagian dari grup Pertamina dalam industri jasa migas nasional dengan diversifikasi jasa yang dimiliki dan ditunjang kuatnya fundamental serta cashflow.

"Meskipun volatilitas harga minyak dan sektor migas yang merupakan capital intensive industry masih tidak bisa dilepaskan sebagai faktor risiko Elnusa secara keseluruhan," ucap dia.

Elrizal melanjutkan, berbagai peningkatan kinerja ini membuktikan Elnusa semakin matang dalam mengarungi industri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement