Rabu 06 Nov 2019 15:40 WIB

ConocoPhillips Genjot Produksi Gas Blok Corridor

Blok Corridor akan memberikan tambahan produksi gas sebesar 100 mmscfd

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
ConocoPhillips
Foto: ap
ConocoPhillips

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Blok Corridor yang diopertori oleh ConocoPhillips akan menambah produksi gas bumi pada kuartal III tahun ini. Hal ini sejalan dengan proyek yang dilakukan perusahaan, yaitu Proyek Suban Compression.

Vice President Commercial and Business Development ConocoPhillips Taufik Ahmad menjelaskan kompresor yang akan membantu menahan produksi agar tidak turun itu telah tersambung dengan peralatan dan gas sudah mengalir. Hanya saja, Suban Compression masih masuk dalam tahap commissioning.

Baca Juga

“Barusan beberapa hari ini sudah komplet, masih dites dulu beberapa hari ini. Kalau (sudah) stabil baru kami resmikan,” ujar Taufik, Rabu (6/11).

Suban Compression akan memberikan tambahan produksi gas sebesar 100 mmscfd. Nilai investasi proyek ini diperkirakan sebesar 440 juta dolar AS. Menurut Taufik, Proyek Suban Compression akan menjaga agar produksi gas dari Blok Corridor tidak turun.

“Jadi tujuannya untuk mempertahankan tidak decline. Kalau dari sumur ada (gas), tetapi kalau tekanankan turun kan (produksi turun). Dengan kompresor ini, kami pertahankan (produksi),” paparnya.

Proyek Suban Compression ini penting lantaran Lapangan Suban merupakan salah satu contributor produksi gas di Blok Corridor. Di blok tersebut, saat ini setidaknya terdapat lima lapangan minyak dan tujuh lapangan gas.

Produksi minyak lebih banyak disumbang dari Lapangan Supat, Suban Baru, dan Rawa. Untuk produksi gas berasal dari Lapangan Suban, Sumpal, dan Dayung.

Taufik menambahkan, pihaknya setidaknya dapat mempertahankan produksi gas dari Blok Corridor dalam dua tahun ke depan. “Setelah dua tahun, baru decline. Tetapi kan kami tidak tahu berapa decline-nya,” ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement