Selasa 20 Aug 2019 15:03 WIB

LPEI Tandatangani Kerja Sama Pembiayaan Ekspor ke Afrika

Fasilitas pembiayaan yang diberikan LPEI menggunakan skema Buyer’s Credit

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Nidia Zuraya
Direktur Eksekutif LPEI Sinthya Roesly (kerudung merah) dalam  penandatanganan Nota Kesepahaman antara LPEI dengan PT Dirgantara Indonesia  terkait pembiayaan modal kerja ekspor dan Buyers Credit ke negara Afrika.
Foto: dok. Biro Humas LPEI
Direktur Eksekutif LPEI Sinthya Roesly (kerudung merah) dalam penandatanganan Nota Kesepahaman antara LPEI dengan PT Dirgantara Indonesia terkait pembiayaan modal kerja ekspor dan Buyers Credit ke negara Afrika.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank menandatangani sejumlah perjanjian kerja sama yang akan membiayai beberapa proyek di wilayah Afrika. Dalam kesempatan ini, LPEI memberikan fasilitas untuk mendukung kerja sama antara berbagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia dengan beberapa negara Afrika, baik dalam bentuk  pembiayaan, penjaminan, maupun asuransi ekspor.

Corporate Secretary Indonesia Eximbank Emalia Tisnamisastra menuturkan, setidaknya ada tiga proyek yang termasuk dalam perjanjian kerja sama ini. Pertama, pembangunan pelabuhan terminal liquid (bulk liquid terminal) di  Zanzibar, Tanzania. Kedua, pembangunan kawasan bisnis terpadu (mixed used complex) di Senegal. "Dan, pembangunan rumah susun (social housing) di Pantai Gading," ujarnya dalam rilis yang diterima Republika, Selasa (20/8).

Baca Juga

Fasilitas pembiayaan yang diberikan menggunakan skema Buyer’s Credit dengan jumlah kesepakatan bisnis mencapai sebesar 356 juta dolar AS. Kesepakatan ini diperkirakan dapat menghasilkan pendapatan sampai dengan 640 juta dolar AS. 

Buyer’s Credit merupakan fasilitas overseas financing dalam bentuk pembiayaan modal kerja dan/atau investasi yang diberikan LPEI kepada pembeli di luar negeri untuk membeli barang dan/atau jasa yang diproduksi di Indonesia. Fasilitas ini disediakan LPEI dengan tujuan untuk meningkatkan ekspor Indonesia dari sisi pembeli.

Selain itu, dilakukan juga penandatanganan Uncommitted Framework Agreement on Bank Line Facility senilai 50 juta dolar AS antara LPEI dengan Development Bank of the Central African States (BDEAC). Kerjasama ini diresmikan di acara Indonesia Africa Infrastructure Dialogue (IAID) 2019 yang diselenggarakan pada 20 – 21 Agustus 2019 di Bali.

Tujuan penandatanganan ini untuk mendukung proyek-proyek pembangunan dan infrastruktur yang akan menggunakan jasa kontraktor Indonesia serta pembelian barang/ jasa dari Indonesia di negara-negara CEMAC (The Central African Economic and Monetary Community). Terdapat enam negara di dalamnya, Gabon, Cameroon, the Central African Republic (CAR), Chad, the Republic of the Congo dan Equatorial Guinea.

Selain menyediakan fasilitas pembiayaan, LPEI juga dapat memberikan pendampingan. "Dalam bentuk capacity building serta technical assistance," kata Emalia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement