Selasa 13 Aug 2019 18:24 WIB

ESDM Dorong Kajian CPO untuk Avtur

Pemanfaatan minyak sawit untuk avtur dapat menjadi solusi ketahanan energi Indonesia.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Gita Amanda
Petugas mengisi bahan bakar pesawat/avtur (ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Petugas mengisi bahan bakar pesawat/avtur (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE), Kementerian ESDM, FX Sutijastoto, mengatakan, Crude Palm Oil (CPO) atau minyak kelapa sawit dapat diubah menjadi avtur bukan hal yang tidak mungkin.

"Ya memungkinkan, itu yang namanya green biofuel," ujar pria yang akrab disapa Toto kepada Republika.co.id di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Selasa (13/8).

Baca Juga

Toto menyampaikan, kilang yang sebelumnya mengolah crude petroleum oil, untuk ke depan bisa beralih dengan mengolah crude vegetable oil atau crude palm oil.

"Nah, dari situ menghasilkan avtur, bahan baku dari CPO," ucap Toto.

Toto menambahkan, Kementerian ESDM juga sudah mendorong Pertamina untuk melirik potensi ini. Toto menyebut, pemanfaatan minyak sawit untuk avtur dapat menjadi solusi ketahanan energi Indonesia, mengingat ketersediaan sumber minyak sawit dengan 17 juta petani sawit yang tersebar di Indonesia.

"Ini kita dorong, Pertamina kan sedang melalui FS (Feasibility Study atau studi kelayakan investasi). Kita juga mengundang investor-investor lain, termasuk pengusaha sawit investasi sendiri. Ini sekarang mereka sedang persiapan FS, saya tidak berani ngomong kalau tidak ada FS-nya," lanjut Toto.

VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman juga membenarkan hal tersebut. Namun, Fajriyah belum bisa menjelaskan lebih lanjut. "Ya masih riset," kata Fajriyah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement