Kamis 25 Jul 2019 19:42 WIB

MRT Fase III akan Mulai Pembangunan pada 2020

Dana pembangunan MRT Fase III sekitar Rp 53 triliun.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Gita Amanda
Rangkaian kereta Moda Raya Terpadu (MRT) Lebak Bulus-Bundaran HI melintas di Stasiun Fatmawati, Jakarta.
Foto: Antara
Rangkaian kereta Moda Raya Terpadu (MRT) Lebak Bulus-Bundaran HI melintas di Stasiun Fatmawati, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--  Pembangunan Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta fase III (Timur-Barat) akan dimulai pembangunannya pada 2020. Rutenya dimulai dari Kalideres sampai Ujung Menteng sepanjang 31,7 kilometer (km) dengan jumlah 22 stasiun MRT.

Dalam pembangunan 22 stasiun MRT terbagi dengan dua stage. Stage satu stasiun MRT fase III sepanjang 20,1 km yaitu, Kalideres, Kembangan 2, Kembangan 1, Pesing, Grogol, Roxy, Tanah Abang, Sarinah, Kebon Sirih, Kwitang, Senen dan Galur. Sedangkan stage kedua stasiun MRT fase III sepanjang 11,6 km yaitu, Cempaka Baru, Sumur Batu, Kelapa Gading Barat, Kelapa Gading Timur, Perintis, Pulo Gadung, Penggilingan, Cakung Barat, Pulo Gebang, dan Ujung Menteng.

Baca Juga

Direktur Utama PT MRT Jakarta William Syahbandar, mengatakan, setelah fase I Bundaran HI- Lebak Bulus sudah diselesaikan sedangkan fase II sedang dalam tahap pekerjaan, dan fase III yang rencananya bisa dicanangkan pada 2020. Dana pembangunan MRT Fase III sekitar Rp 53 triliun.

“Fase III itu dari Kalideres ke Ujung menteng sepanjang 31 km. Terbagi atas dua stage yaitu, Kalideres ke Cempaka Baru sepanjang 20,1 km dan dari Cempaka baru ke Ujung Menteng sepanjang kurang lebih 11,6 km. Jadi itu yang sedang menjadi program prioritas dari MRT Jakarta untuk menjalankan program fase II dan fase III secara paralel,” katanya kepada wartawan di Mercure Hotel Simatupang, Jakarta Selatan, Kamis (25/7).

Model jalur MRT fase III pun akan ada dua, yaitu elevated atau rel layang dan underground atau rel bawah tanah. Direncanakan, dari Stasiun Kalideres hingga ke Grogol akan dibangun jalur rel layang.

Selanjutnya, rel bawah tanah mulai dari Stasiun Roxy hingga Cempaka Baru, sisanya dari Stasiun Sumur Batu ke Ujung Menteng akan dibangun jalur rel layang kembali. Maka dari itu, kata dia, nanti rencananya jalur rel layang dari Kalideres ke Grogol, Grogol ke Cempaka Baru rel bawah tanah dan sisanya rel layang.

Untuk depo fase III, kata dia, akan ada dua depo yaitu, ujung di area Kalideres dan sekitar Ujung Menteng. Pembangunan fase III akan ada titik temu dengan fase I dan II di stasiun MRT Sarinah. Lalu, terkait pembebasan lahan fase III agar tidak ada permasalahan. William mengaku sedang mengkaji dan memetakan area lahan yang akan dibebaskan.

Tetapi, lanjut dia, ia dan pihak terkait akan terbuka masalah dengan pembebasan lahan pembangunan MRT fase III. Sebab, pembebasan lahan tentunya akan dilakukan oleh pemerintah, kedua juga membicarakan secara bisnis dengan pihak swasta yang lahannya akan dilalui oleh stasiun MRT Jakarta.

“Sebagaimana diketahui fase I sudah menunjukan titik-titik dimana stasiun MRT itu berada lalu terjadi peningkatan nilai kawasan, peningkatan nilai ini akan membawa bisnis baru untuk peningkatan bisnis,” ujar dia.

William melanjutkan tingkatan bisnis ini bisa dilihat sendiri di Lebak Bulus ini dua sampai tiga kali peningkatan jumlah penumpang. Kalau di Blok M itu sampai tiga kali peningkatan. Jadi, itu akan memberikan peningkatan nilai kawasan. William menambahkan  juga terbuka untuk membicarakan soal pembebasan lahan secara business to business.

Mengenai direct lending (pinjaman langsung) fase III MRT Jakarta masih mencari pendanaan secara aktif untuk proyek MRT fase III. Segala macam dana akan akan coba  dipertimbangkan pihaknya mulai dari dana pemerintahan, swasta, maupun skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

“Kalau sekarang, kami akan aktif cari dana baik dari pemerintah maupun dana asing, pinjaman pemerintah maupun swasta. Baik pinjaman langsung ataupun KPBU," kata dia.

Kemudian, lanjut dia, ia akan mencoba izin langsung ke Presiden Joko Widodo agar pihaknya dapat pinjaman langsung meskipun cuma perusahaan BUMD. Lalu, ia juga merencanakan akan memperkenalkan proyek fase III MRT ini ke para investor di suatu acara yang diselenggarakan di Singapura.

"Kami besok mau memperkenalkan fase III ini di Indonesian Investment Forum di Singapura, kami akan kenalkan proyek ini ke potensial dana disana," kata William.

Sejauh ini William mengatakan pihaknya sudah mengantongi tiga lembaga pendanaan yang berpotensi besar bisa membantu pendanaan lanjutan proyek MRT yaitu, Asian Development Bank, Asian Infrastructure Investment Bank, sama JICA.

Proyek lanjutan ini, lanjut William, sudah mendapatkan restu pemerintah secara politis. Rencananya, pihaknya mau mengajukan proyek fase III MRT ke dalam daftar proyek strategis nasional lagi.

"Secara politik fase III ini sudah dapat dukungan penuh dari pemerintah, dari Presiden, Kementerian, sampai Pemprov DKI Jakarta. Presiden aja kemarin kan bilang fase III harus dimulai tahun ini," kata dia.

William melanjutkan secara teknis pihaknya pun sudah berkomunikasi dengan Kementerian Perhubungan tentang desain proyek MRT fase III. Sehingga pembangunan MRT fase III ini bisa berjalan baik secara teknis dan pendanaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement