Ahad 21 Jul 2019 07:11 WIB

Sebulan, Omzet UKM Binaan PNM Tembus Rp95 Juta

UKM ini menjual oleh-oleh khas Padang: keripik ikan asin, kacang hingga ikan teri

Rep: Vicky Fadil(Warta Ekonomi)/ Red: Vicky Fadil(Warta Ekonomi)
Sebulan, Omzet UKM Binaan PNM Tembus Rp95 Juta. (FOTO: Vicky Fadil)
Sebulan, Omzet UKM Binaan PNM Tembus Rp95 Juta. (FOTO: Vicky Fadil)

Warta Ekonomi.co.id, Sumatera Barat

Pemilik Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Kripik Clarisa, binaan PT Permodalan Nasional Madani (PNM), Pahlevi mengatakan bisnisnya mampu menembus omzet Rp95 juta per bulan.

Ia mengatakan jika dirinya menjual oleh-oleh khas Padang, berupa keripik ikan asin, kacang hingga ikan teri.

Bahkan, ia mengatakan, bisnis ini mampu menembus pasar oleh-oleh Kota Padang usai menjadi nasabah binaan secara kelompok dari PNM. 

"Kami produksi saat libur Lebaran dan menjelang akhir tahun bisa meningkat sampai Rp95 juta per bulan, itu masih bisa lebih tergantung permintaan," katanya kepada wartawan di Payakumbuh, Sumatera Barat, Kamis (18/7/2019).

Lanjut Levi, sapaan akrabnya, mengatakan, jika pada hari-hari normal, bisnisnya menghasilkan omzet sekitar Rp50 juta per bulan.

Baca Juga: Permintaan Nasabah Meningkat, PNM Dapat Dana Segar Rp2 T

Sementara itu, Kabag Divisi Pengembangan Kapasitas Usaha PNM, Andi Irnawati mengatakan, perseroan tersebut telah membuat lima klaster usaha di Sumatera Barat (Sumbar). Hal tersebut dilakukan untuk memperkuat kapasitas sumber daya manusia (SDM) nasabah agar mampu berdaya saing.

"Dengan klasterisasi usaha, nasabah PNM bisa melakukan sinergi bisnis sehingga usahanya makin berkembang," katanya kepada wartawan.

Lanjutnya, ia mengatakan, lima klater tersebut terdiri dari madu sawit, pengolahan limbah sawit, jamur tiram, ayam petelur, serta kuliner.

Menurutnya, dengan konsep klaster usaha sejeni, para nasabah mendapatkan pendampingan secara terintegritas. Seperti diberikan pelatihan, cara mengurus perizinan hingga masalah packaging dan pemasaran.

Baca Juga: Disuntik Dana dari PNM, Aset BPRS Haji Miskin Meroket

"PNM bisa mendatangkan trainer dari Dinas Perindustrian setempat atau nasabah yang sudah paham," katanya lagi.

Selain itu, ia mengatakan, klaster tersebut merupakan bentuk sinergi antarnasabah, seperti produk nasabah program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) dibantu pemasarannya oleh nasabah Unit Layanan Modal Mikro (UlaMM) yang omzetnya lebih besar.

"Selain menyuntikan modal, PNM melakukan pembinaan dan pelatihan. Hal tersebut juga mampu meningkatkan usaha nasabah Mekaar cepat berkembang," tukasnya.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement