REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Raksasa sistem pembayaran VIsa Inc melakukan investasi pada perusahaan ride hailing asal Indonesia, Gojek, Rabu (17/7). Investasi ini sebagai bagian dari pendanaan seri F Gojek yang sedang berlangsung. Tapi, tidak disebutkan berapa suntikan dana yang diberikan Visa.
Dilansir Reuters, Rabu (17/7), dua perusahaan ini akan bekerja sama untuk menyediakan pilihan pembayaran nontunai atau cashless lebih banyak kepada konsumen. Tidak terkecuali bagi mereka yang masih unbanked (belum terjangkau dengan sistem perbankan). Tidak hanya untuk masyarakat Indonesia, layanan juga diberikan kepada penggunaanya di Asia Tenggara.
Dirilis pada 2011, Gojek sudah melakukan sejumlah inovasi. Dari sekadar perusahaan berbagi kendaraan, perusahaan ini memungkinkan konsumennya untuk melakukan pembayaran online dan memesan semuanya, dari makanan hingga belanja bulanan, serta layanan massage.
Direktur Regional Asia-Pacific Visa Chris Clark mengatakan, melalui kemitraan ini, Visa dan Gojek akan mencari cara untuk meningkatkan jaringan kedua perusahaan dalam memperluas akses keuangan di Asia Tenggara. "Kami sangat senang dengan kemitraan ini karena Visa dan Gojek akan berbagi tujuan bersama," ujarnya, dilansir Business Times, Rabu.
Sementara itu, Presiden Gojek Andre Soelistyo menambahkan, pihaknya merasa bangga bisa mendapatkan dukungan investor selama putaran penggalangan dana saat ini. Sebab, mereka telah menunjukkan kepercayaan pada visi jangka panjang Gojek untuk memperkuat fase selanjutnya dari pertumbuhan teknologi di Asia Tenggara.
Pengumuman ini dirilis lebih dari satu pekan setelah Gojek mengatakan bahwa mereka mendapatkan investasi dari Mitsubishi Motors Corporation dan Mitsubishi Corporation, dan satu lagi dari Mitsubishi UFJ Lease & Finance. Mereka mengambil bagian dari putaran pendanaan Seri F yang sedang berlangsung. Kedua jumlah itu juga tidak diungkapkan.
Investasi baru ini akan memungkinkan Mitsubishi memanfaatkan kehadiran Gojek di pasar mobilitas dan layanan konsumen di kawasan Asia Tenggara.