REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kekeringan yang melanda lahan sawah pertanian di sejumlah daerah mulai terjadi. Di beberapa wilayah, petani mengeluhkan irigasi yang minim. Untuk ini pemerintah mengklaim sudah melakukan penanggulangan bencana kekeringan dengan mengoptimalisasi jaringan irigasi di sekitar lahan terdampak.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) Sarwo Edhy mengatakan, pihaknya melakukan optimalisasi pompanisasi di sejumlah wilayah terdampak. Bahkan, kata dia, pompanisasi sudah dilakukan sejak empat tahun terakhir.
"Sudah kita instruksikan kepada petani dan kelompok tani untuk mengoptimalisasi pompa yang kami beri. Kita instruksikan mereka memompa air dari sungai terdekat,” kata Sarwo saat dihubungi Republika, Ahad (30/6).
Sedangkan untuk lahan kering yang berlokasi jauh dari sungai, kata dia, petani dapat memanfaatkan sumber air permukaan. Dia menjelaskan, sumber air permukaan tersebut perlu diukur terlebih dahulu tingkat kemampuannya untuk kemudian baru dapat diinventarisasi ke beberapa lokasi titik lahan yang terdampak kekeringan.
Berdasarkan catatannya, dalam kurun empat tahun terakhir Kementan telah mengalokasikan sekitar 200 ribuan unit pompa dengan berbagai jenis ukuran. Sedangkan bagi wilayah-wilayah yang terdampak kekeringan lahan yang belum memiliki pompa diimbau segera mengajukan kepada dinas pertanian di wilayah masing-masing.