REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Realisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) PT Bank Negara Indonesia (BNI) Manado mencapai Rp 245,42 miliar hingga posisi Mei 2019. KUR BNI menyasar debitur multisektor.
Tiga sektor paling dominan ialah pertanian, perikanan, perdagangan. "Penyaluran KUR oleh BNI Manado pada tahun ini ditargetkan dapat mencapai Rp 500 miliar, sehingga realisasi sudah hampir 50 persen," kata CEO BNI Kanwil Manado, Haris A Handoko di Manado, Selasa (25/6).
Dia mengatakan khusus untuk bulan Mei, BNI Manado mencatatkan penyaluran KUR Rp 134,10 miliar. Secara umum, katanya, kredit BNI Kanwil Manado mencatatkan pertumbuhan. Rata-rata naik 8-10 persen di setiap kategori kredit.
BNI Manado menargetkan realisasi KUR tahun ini Rp 500 miliar. Melihat pencapaian di kuartal pertama tadi, BNI optimistis target bisa dicapai.
"Debitur kita tersebar di empat provinsi, Sulut, Sulteng, Gorontalo dan Malut. Paling banyak di Sulut," katanya.
Adapun KUR BNI ialah KUR Mikro dengan pinjaman maksimal Rp 25 juta dan KUR Ritel dengan pinjaman maksimal Rp 500 juta. KUR Mikro tanpa agunan, usaha debitur adalah jaminannya dengan jangka waktu maksimal 4 tahun. "Syarat formalnya KTP, KK dan Surat Keterangan Usaha," katanya.
Sementara, KUR Ritel BNI mulai Rp25 juta hingga Rp500 juta. Syaratnya, KTP, NPWP (untuk pinjaman di atas Rp 50 juta), KK Surat Keterangan Usaha dari kelurahan. KUR ini mewajibkan jaminan oleh debitur sebagai syaratnya dengan maksimal tenor 5 tahun.
Sepanjang tahun 2018, total plafon KUR di Sulawesi Utara mencapai Rp 1,01 triliun, dengan outstanding KURmencapai Rp 801,88 miliar. Jumlah penyaluran KUR tersebut diberikan kepada 35.591 debitur yang mayoritas merupakan penerima KUR mikro.
Sementara itu, secara nasional realisasi penyaluran KUR emiten perbankan berkode BBNI itu mencapai Rp 15,98 triliun. Realisasi tersebut memenuhi 97,3 persen dari target penyaluran pada tahun lalu sebesar Rp 16,44 triliun.