Selasa 25 Jun 2019 09:57 WIB

Pemda Tuban Kembangkan Kawasan Jagung Hibrida

Kebutuhan benih jagung hibrida di Kab Tuban sangat besar.

Red: EH Ismail
MOU Kementan dan Dinas Pertanian Tuban.
Foto: Humas Kementan
MOU Kementan dan Dinas Pertanian Tuban.

REPUBLIKA.CO.ID, TUBAN — Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tuban Jawa Timur mengembangkan kawasan jagung hibrida bekerja sama dengan sejumlah perusahaan. Hal itu didasarkan pada Permentan No. 18 Tahun 2018 tentang Pedoman Pengembangan Kawasan Pertanian Berbasis Korporasi Petani. 

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tuban Murtadi, menggelar sejumlah kerja sama. Pertama antara Kelompok tani Kecamatan Jatirogo Tuban dengan Direktorat Perbenihan Kementan. Kedua antara Kelompok tani Kec. Jatirogo, Tuban dengan PT. Twinn untuk komitmen pembelian calon benih jagung hibrida sesuai standar mutu.

Acara ini dihadiri Direktur Perbenihan Takdir Mulyadi dan disaksikan secara langsung oleh pihak jajaran Kepala Balai Penelitian Tanaman Serealia Maros M Azrai. PT Twinn menjadi penyuokai benih  beserta Pengawas Benih Tanaman (PBT) dan Petugas POPT Wilayah Kab. Tuban serta kelompok tani penerima bantuan. 

“Percepatan pengembangan kawasan dilakukan melalui kegiatan percontohan. ”ungkap Murtadji. Tahap pertama dilakukan percepatan tanam penangkaran benih jagung hibrida seluas 90 ha di Kec. Jatirogo dan secara bertahap seluas 500 ha di Kab. Tuban dengan varietas Litbang Nasa 29 dan JH 27. 

Kebutuhan benih jagung hibrida di Kab Tuban sangat besar. Tanaman ini berpeluang potensinya untuk berkontribusi memenuhi industri pakan ternak di Provinsi Jawa Timur. Sedangkan pada tahun 2019 ini, untuk memenuhi areal produktif jagung seluas 119.000 ha, maka diperlukan kebutuhan benih sebanyak lebih dari 1.785 ton.

Direktur Perbenihan, M Takdir Mulyadi, menyampaikan kegiatan percontohan ini dimaksudkan untuk merangsang kelembagaan ekonomi petani agar bisa mengelola bisnis usaha tani penangkaran benih jagung hibrida secara mandiri . Juga dapat meningkatkan produksi benih nasional secara berkelanjutan.

Untuk itu pada Tahun 2019 Kementerian Pertanian ditargetkan  melaksanakan kegiatan “Pilot Project Pengembangan Kawasan Jagung Hibrida (Penangkaran Benih) Berbasis Korporasi Petani" seluas 1.000 ha.

 “Keberhasilan pilot project ini diharapkan akan diterapkan di beberapa kawasan lain untuk mereplikasi kegiatan Perbenihan jagung hibrida berbasis korporasi petani kedepan,” pungkasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement