Senin 24 Jun 2019 17:30 WIB

Pemerintah tak Restui Pelindo Kelola Pelabuhan Patimban

Sejumlah perusahaan tertarik mengikuti tender pengelolaan Pelabuhan Patimban.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Friska Yolanda
Aktivitas pembangunan pelabuhan, terlihat dari kejauhan di bibir Pantai Patimban, Desa Patimban, Kecamatan Pusakanagara, Kabupaten Subang, Ahad (5/5).
Foto: Republika/Ita Nina Winarsih
Aktivitas pembangunan pelabuhan, terlihat dari kejauhan di bibir Pantai Patimban, Desa Patimban, Kecamatan Pusakanagara, Kabupaten Subang, Ahad (5/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah pusat tak memberi ruang bagi Badan Usaha Milik Negara (BUMN), termasuk PT Pelindo, untuk mengelola Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan, pengelolaan Pelabuhan Patimban akan diserahkan 100 persen pada swasta, baik dari dalam atau luar negeri. 

"Jadi Patimban yang jelas itu swasta murni, tidak mau lagi ada Pelindo atau BUMN," kata Luhut usai menghadiri rapat internal bersama Presiden Jokowi di Istana, Senin (24/6). 

Baca Juga

Hingga saat ini, ujar Luhut, sejumlah korporasi yang tertarik mengikuti tender pengelolaan Patimban berasal dari Jepang dan Indonesia. Pemerintah punya alasan mengapa meniadakan ruang bagi BUMN mengelola Patimban. Menurut Luhut, dibukanya pintu bagi swasta untuk kelola Patimban demi membangun iklim kompetisi. 

"Ya biar ada bersaing nanti antara Priok (oleh PT Pelindo II) dengan Patimban. Biar ketauan mana yang nggak efesien," ujar Luhut. 

Terkait konsesi, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memperkirakan periode pengelolaan akan diberikan selama 20 tahun kepada swasta. Periode konsesi mempertimbangkan investasi yang dilakukan sepenuhnya oleh pemerintah. Terbanyak, kata Budi, peminat tender berasal dari Jepang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement