REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meningkatnya kebutuhan dan jumlah permintaan biasanya membuat harga sejumlah bahan pangan naik. Bagaimana dengan Lebaran kali ini?
Berdasarkan pemantauan di Pasar Mester, Jatinegara, Jakarta Timur, harga daging sapi dalam kondisi stabil. Hal serupa juga terjadi pada komoditas lain seperti bawang, cabai dan sayur mayur. Diperkirakan, kondisi ini berlangsung sampai selesainya perayaan Idul Fitri 2019.
Khusus untuk daging, tidak ada kenaikan pada lebaran tahun ini. Harganya masih sama dengan bulan biasa. Deden Suherlan (36), salah satu pedagang daging di Blok bawah pasar mester menjelaskan, harga daging sapi saat ini berkisar di Rp 120 ribu untuk jenis impor, dan 150 ribu untuk jenis lokal. Namun, kata dia, sedikit kenaikan bisa saja terjadi pada sore hari dengan selisih harga yang masih wajar.
"Paling naiknya seribu dua ribu. Itu masih normal sih kalau menurut saya. Tapi di luar kenaikan itu, kebutuhan daging masih aman. Stok di gudang juga masih cukup. Jadi, masyarakat tidak perlu khawatir dengan kondisi harga dan stok," katanya.
Masih dari Pasar Mester, harga bawang putih yang sempat melambung, saat ini stabil di kisaran Rp 44 ribu per kilogram. Sedangkan harga sebelumnya berada di kisaran 46-45 perkilogram. Sementara untuk bawang merah, kondisi harganya tetap stabil, yakni Rp 36 ribu perkilogram.
"Harganya stabil karena di gudang Pasar Induk stoknya masih melimpah. Kalaupun naik biasnya nanti sore karena gudang induk sudah tutup, sementara permintaan tetap meningkat," kata salah satu penjualnya, Yada Salikim (33).
Yada mengatakan, komoditas lain seperti cabai, tomat, sayur dan bumbu siap saji juga dalam kondisi stabil. Semua komoditas dan bumbu olahan itu tidak naik, meski kebutuhan masyarakat terus meningkat. Secara keseluruhan, harga-harga kebutuhan cenderung stabil.
Warga Puas Harga Bahan Pokok Terkendali
Stok daging menjelang lebaran 2019
Salah satu pembeli daging, Lastri Yuniarti (42) mengaku puas dengan harga-harga pada tahun ini. Dia berharap, kondisi tersebut berlangsung setiap saat, terutama pada perayaan besar seperti Idul Adha mendatang.
"Harapan saya baik Idul Fitri maupun hari besar lain seperti Idul Adha kondisi harga tetap stabil," katanya.
Secara nasional, pantauan harga di Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPSN) saat ini kondisinya juga dalam posisi aman. Untuk harga beras misalnya, sampai bulan Juni ini berkisar di Rp 10 ribu per kilogram, daging ayam potong Rp 35 ribu perkilogram, telur ayam Rp 25 ribu perkilogram, minyak goreng Rp 13 ribu dan gula pasar seharga Rp 23 ribu.
Terkendalinya harga bahan pangan pada lebaran kali ini, sesuai dengan hasil perhitungan Prognosa Ketersediaan dan Kebutuhan Pangan Pokok Strategis Menjelang Puasa dan Idul Fitri tahun 2019, yang dilakukan Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian bahwa ketersedian bahan pangan cukup dan aman.
Beberapa komoditas pangan mengalami neraca surplus. Stok beras saat ini di Bulog sekitar 2,2 juta ton, dan panen masih berlangsung. Pemantauan stok beras di Pasar Induk Beras Cipinang Jakarta pada 28 Mei 2019 mencapai 50.752 ton, jauh di atas stok normal 25-30 ribu ton.
Perkiraan neraca kumulatif dari Januari sampai Juni 2019, bawang merah surplus 84 ribu ton, daging ayam surplus 168 ribu ton, cabai rawit surplus 94 ribu ton, cabai besar surplus 158 ribu ribu ton, telur ayam surplus 17 ribu ton, gula pasir surplus 388 ribu ton, dan minyak goreng surplus 13,5 juta ton.
Beberapa komoditas mengalami defisit, seperti kedelai, bawang putih, dan daging sapi/daging kerbau. Namun pemerintah menjamin ketersediaannya cukup bagi masyarakat dengan mendatangkannya dari luar.
Bawang putih didatangkan dari luar sebanyak 115.000 ton, cukup memenuhi kebutuhan 3 bulan ke depan. Produksi di dalam negeri diperuntukan menjadi benih untuk mengejar target swasembada tahun 2021.
Kedelai sudah masuk pada Januari - Maret 2019 sebesar 1,5 juta ton. Sedangkan penyediaan daging sapi dipenuhi dengan impor 17,8 ribu ton pada bulan April-Mei. Impor tersebut melengkapi stok daging sapi 44 ribu ton dan daging kerbau 6 ribu ton yang ada di Bulog, serta stok yang ada di swasta sebesar 9 ribu ton.
Sudah membuat perencanaan
Stok pangan di Pasar Induk Kramat Jati
Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, Agung Hendriadi, mengatakan pemerintah pada 3 sampai 5 bulan sebelum Lebaran telah merencanakan adanya peningkatan produksi, yakni dengan menambah luas lahan tanam berbagai komoditas pangan.
Hasilnya, stok pangan terbilang surplus sampai memasuki Lebaran mendatang. "Alhamdulillah, pasokan ketersediaan kita dibanding kebutuhan, ini surplus," ujar Kepala BKP Agung Hendriadi.