Rabu 22 May 2019 13:22 WIB

Menpar: Mudik Lebaran Bisa Jadi Momentum Pemerataan Ekonomi

Pemerataan ekonomi ini diharapkan bisa dirasakan di daerah yang dilewati pemudik

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Nidia Zuraya
Sebuah kapal mengangkut para pemudik ke Pulau Sumatera dari Pelabuhan Merak, tahun lalu.
Foto: motodream.net
Sebuah kapal mengangkut para pemudik ke Pulau Sumatera dari Pelabuhan Merak, tahun lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya, mengharapkan periode libur Ramadhan dan Lebaran menjadi momentum bagi upaya pemerataan ekonomi masyarakat di daerah yang nantinya dilewati para pemudik. Ia menjelaskan, berdasarkan tren, saat Ramadhan terjadi penurunan otomatis terhadap jumlah wisatawan nusantara (wisnus) sekitar 50 persen.

“Total ada 20 juta pergerakaan orang saat mudik. Ini tentu akan menyejahterakan masyarakat di daerah,” kata Arief kepada wartawan di Kementerian Pariwisata, Jakarta Pusat, Selasa (21/5) malam.

Baca Juga

Menurut Arief, jumlah wisnus turun menjadi 10 juta kunjungan dari rata-rata normal kunjungan 20 juta per bulan. Namun, penurunan itu dapat terkompensasi dari musim libur Lebaran yang diperkirakan mencapai 20 juta orang.

Karena itu, Arief mengatakan, pada periode Ramadhan-Lebaran ini terjadi pergerakan 30 juta wisnus atau naik sekitar 150 persen. “Terjadi pergerakan uang selama Ramadhan-Lebaran diperkirakan Rp 800 ribu perorang untuk sekali visit. Atau diperkirakan ada Rp 200 triliun dari 20 juta pergerakan wisatawan,” kata Arief menjelaskan.

 

Diharapkan, perputaran uang sebanyak itu memberikan efek positif bagi pemerataan ekonomi. Sebab, perputaran uang yang biasanya berada di wilayah Jakarta dan sekitarnya, menyebar ke daerah-daerah yang menjadi kampung asal pemudik.

Lebih lanjut, Menpar, mengatakan, para pemudik yang jumlahnya mencapai sekitar 20 juta orang akan dimanfaatkan untuk ikut meramaikan promosi destinasi wisata domestik. Hal itu dilakukan melalui program Pesona Mudik 2019.

“Sebagian besar dampaknya ke sektor pariwsata. Karena saat mudik orang-orang pasti berburu kuliner. Tempat wisata penuh. Saya prediksi 60-70 persen ke pariwisata,” ujarnya.

Program yang diluncurkan Kemenpar untuk menyambut mudik lebaran 2019 serta libur hari raya Idul Fitri 1440 H ini salah satunya yakni lomba foto di Intagram. Pemudik dapat mengabadikan tempat-tempat wisata di daerah untuk diunggah ke instagram agar dapat dilihat orang banyak. Arief mengatakan, pemenang lomba bakal mendapatkan hadiah.

"Dengan mengikuti lomba ini mereka dapat mengabadikan momen seru selama perjalanan mudik dan libur lebaran,” kata dia.

Selain itu, Kemenpar bakal mensosialisasikan tempat destinasi dan kuliner yang masuk dalam 10 terbaik yang dipilih berdasarkan kombinasi nilai dari aplikasi TripAdvisor, Google Maps, dan Google Local Guide.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement