Jumat 03 May 2019 01:44 WIB

Menkop Minta Koperasi Karyawan Garuda Indonesia Disatukan

Koperasi di Garuda Indonesia diharap untuk saling bekerja sama.

Rep: Dedi Darmawan Nasution/ Red: Muhammad Hafil
Koperasi /ilustrasi
Foto: Aditya Pradana Putra/Republika
Koperasi /ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koperasi dan UKM, AAGN Puspayoga mendorong koperasi di lingkungan maskapai penerbangan pelat merah, PT Garuda Indonesia agar bersatu untuk dapat tumbuh dan berkembang menjadi koperasi besar.  Bergabungnya koperasi-koperasi itu akan meningkatkan aset dan mempercepat pengembangan usaha koperasi yang dikelola Garuda.

Puspayoga mengatakan, beberapa koperasi di tanah air yang kini sudah menjadi skala besar mulanya merupakan gabungan dari beberapa koperasi. Seperti misalnya KWSG (Koperasi Warga Semen Gresik) Semen Gresik Group dan KISEL (Koperasi Seluler) PT Telkomsel.

Baca Juga

"Aset mereka triliunan, saya yakin Koapgi dan koperasi-koperasi yang ada di Garuda Indonesia bisa seperti mereka," kata Puspayoga dalam keterangannya, Kamis (2/5).

Ia menyampaikan, reformasi total koperasi yang digulirkan pemerintah sejak 2015 silam tujuannya untuk menjadikan koperasi berkualitas secara keanggotaan, aset, usaha dan lainnya.  Karena itu,  jumlah koperasi yang pada tahun 2014 mencapai 209 ribu, kini sudah turun menjadi hanya 130 ribu. Penurunan itu sebagai salah satu dampak dari reformasi koperasi.

“Dapat dilihat sudah banyak koperasi yang beromzet triliunan, bahkan koperasi masuk bursa saham, dan menjadi penyalur kredit usaha rakyat,” ujarnya.

Puspayoga juga mengklaim, berkat keberhasilan reformasi total koperasi, kontribusi sektor koperasi terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional terus mengalami kenaikan. Pada 2014, kontribusi koperasi kepada PDB hanya 1,71 persen. Namun, hingga tahun 2017 mulai naik menjadi 4,48 persen.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Garuda Indonesia, Ari Askhara ikut mengimbau kepada koperasi di Garuda Indonesia untuk saling bekerja sama dalam melakukan pengembangan usaha.

"Di Garuda Indonesia ada Kokarga (Koperasi Karyawan Garuda Indonesia), ada juga koperasi di anak perusahaan. Pengalaman saya saat di Pelindo III dan Wijaya Karya, dengan bersatu dulu koperasi, ya akan cepat besar," kata Ari.

Ia mengatakan, pada saat bertugas di Pelindo III, sempat ada beberapa koperasi. Ia kemudian  meminta koperasi tersebut bergabung untuk dapat menjalankan sepertiga usaha perseroan. Hasilnya, kata dia, pada 2013 koperasi karyawan di Pelindo III mampu membukukan sisa hasil usaha (SHU) hingga Rp 14 miliar per tahun.

"Di Wijaya Karya juga demikian, setelah beberapa koperasi disana bersatu  pada 2016 mampu membukukan SHU Rp 12 miliar," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement