REPUBLIKA.CO.ID, BREBES -- Perum Bulog pastikan gudang dengan teknologi Control Atmosphere Storage (CAS) dapat memaksimalkan pengadaan bawang merah untuk masyarakat. Terlebih, menurut Kepala Divisi Regional Jawa Tengah Mentoba Sugit T Mulyono, biasanya masyarakat masih dipengaruhi hari-hari besar.
"Dia tersugesti bahwa pada saat Ramadhan harga harus naik. Menjelang lebaran harga akan naik. Seharusnya itu tidak ada karena ketersediaan hampir di seluruh Jawa Tengah," kata Mentoba saat ditemui di gudang moderen bawang merah Bulog di Brebes, Jawa Tengah, Kamis (2/5).
Meskipun bawang merah masih berkontribusi dalam menyumbang inflasi, Mentoba menilai seharusnya gudang teknologi CAS tersebut bisa berdampak positif jika dimanfaatkan dengan baik. Sayangnya, Mentoba mengatakan masyarakat hingga saat ini belum terbiasa dengan model-model seperti penggunaan gudang tersebut.
Untuk itu, dia menegaskan saat ini Bulog masih terus mensosialisasikan penggunaan gudang tersebut. "Masyarakat lebih suka panen lalu jual sehingga dia tidak terbiasa menyimpan. Itulah yang seringkali menyebabkan inflasi setiap saat akan terus berlangsung," ungkap Mentoba.
Untuk itu, Mentoba menegaskan selai mensosialisasi, pemerintah daerah berencana akan membangun lebih banyak lagi gudang bawang merah berteknologi CAS. Dia mengharapkan dengan begitu, Brebes tidak akan mengalami gejolak, khususnya bawang merah.
Sementara itu, Kepala Divisi Pergudangan, Persediaan dan Angkutan Perum Bulog Mokhamad Suyamto mengatakan bawang merah yang disimpan di gudang CAS juga dapat digunakan untuk mengantisipasi tingginya harga bawang merah. "Saat kita beli kita simpan di CAS. Saat harganha tinggi di pasar kita keluarkan dari CAS," ucap Suyamto.
Dalam waktu dekan, bawang merah yang disimpan di gudang CAS Brebes Perum Bulog dipastikan akan segera dijual. Mentoba menarhetkan setelah penyimpanan selama ini, bawang merah di gudang tersebut akan dijual pada 23 Mei 2019.