REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Untuk pertama kalinya, PT Bank BRIsyariah Tbk (“BRIsyariah”) menyelenggarakan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST). Hal ini diselenggarakan sejak bank tersebut resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia pada 9 Mei 2018.
RUPST yang digelar pada Senin, 29 April 2019 di Gedung BRI Corporate University, Ragunan, Jakarta tersebut telah menyetujui enam agenda. Di antaranya persetujuan laporan tahunan, termasuk penyampaian laporan pertanggungjawaban realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum perdana saham perseroan (inital public offering/IPO) tahun 2018 dan perubahan susunan pengurus.
Manajemen baru BRIsyariah memiliki pengalaman dan latar belakang yang diharapkan mampu mendorong akselerasi implementasi strategi yang telah ditetapkan oleh PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (“BRI”) selaku induk untuk 5 tahun ke depan. “Selama ini progress selalu menjadi perhatian utama yang dimonitor dan dievaluasi secara berkala agar target tercapai sesuai harapan seluruh stakeholder BRIsyariah,” ujar Sekretaris Perusahaan PT Bank BRIsyariah Tbk Indriati Tri Handayani
Nasabah usai melakukan transaksi melalui ATM Bank BRI Syariah Jakarta, Ahad (27/1).
Susunan manajemen baru
Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Parman Nataatmadja*
Komisaris Independen : Eko Suwardi
Komisaris Independen : Ernie Tisnawati Sule*
Komisaris : Sutanto
Direksi:
Direktur Utama : Ngatari
Direktur Bisnis Komersil : Kokok Alun Akbar
Direktur Bisnis Ritel : Fidri Arnaldy*
Direktur Operasional : Fahmi Subandi*
Direktur Kepatuhan : Yana Soeprianan*
Kinerja BRIsyariah Triwulan I 2019
BRI Syariah. Nasabah melakukan transaksi melalui ATM Bank BRI Syariah Jakarta, Ahad (3/3).
Pada triwulan I 2019 BRIsyariah mencatatkan pertumbuhan positif. Aset tumbuh 11,02 persen secara year on year dari Rp 34,7 miliar menjadi Rp 38,6 miliar. Pada pembiayaan, BRIsyariah telah mendistribusikan sebesar Rp 22,6 miliar. Jumlah ini meningkat 16,35 persen dibandingkan tahun 2017. Sementara laba pada Maret 2019 tercatat sebesar Rp 30.06 miliar.
Pembiayaan didominasi segmen komersil, dengan memprioritaskan BUMN, menimbang faktor risiko yang lebih kecil. “Pembiayaan komersil diharapkan membawa trickle down business sehingga mempercepat pertumbuhan pembiayaan segmen konsumer, mengingat pembiayaan konsumer adalah kunci dari pertumbuhan bagi BRIsyariah di masa datang,” ujar Sekretaris Perusahaan PT Bank BRIsyariah Tbk Indriati Tri Handayani.
Kinerja positif BRIsyariah di triwulan I tahun 2019 juga ditunjang pula oleh dana pihak ketiga. Khususnya pertumbuhan dana murah berupa tabungan. Tabungan tumbuh 15,49 persen secara Yoy dari Rp 6,3 triliun menjadi Rp 7,3 triliun pada Maret 2019.
Tabungan payroll dan tabungan haji merupakan kontributor terbesar bagi peningkatan tabungan dan dana murah perusahaan. Untuk meningkatkan dana murah dan fee based income, BRIsyariah menjalin kerja sama dengan lembaga, badan pemerintah dan non pemerintah.
Pada tahun 2019, BRIsyariah akan terus menjalin kerja sama baru, serta meningkatkan sosialisasi dan promosi layanan. Tujuannya adalah mempercepat proses pembiayaan, meningkatkan kualitas pemantauan dan memperluas basis pasar.
Untuk memperluas basis pasar, pada bulan April 2019, BRIsyariah telah menandatangani nota kesepahaman dengan Paytren Indonesia. Tujuannya untuk menggalang sinergi dan potensi yang telah dimiliki oleh kedua belak pihak.
Selain Paytren, di bulan April 2019 BRIsyariah menjalin kerja sama dengan Al Rajhi Bank Malaysia. Perjanjian kerja sama berkaitan dengan pengadaan platform solusi pembayaran ke Kerajaan Arab Saudi melalui sistem islamic payment gateway yang terhubung langsung ke Al Rajhi. Dengan demikian kerja sama ini akan memudahkan transaksi pengiriman uang dari Indonesia ke Arab Saudi.
Di tahun 2019 BRIsyariah juga terus melanjutkan program pengembangan Teknologi Informasi sebagai bagian dari penerapan rencana strategis Bank, dilandasi keyakinan bahwa IT akan menjadi faktor yang sangat penting dalam menentukan pengembangan usaha Bank.