REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Harga saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) turun signifikan menjelang Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2025. Pada perdagangan hari ini, saham BBRI melemah 1,35 persen atau turun 50 poin ke level Rp 3.650 per lembar saham.
Penurunan ini terjadi di tengah spekulasi pasar terkait agenda RUPST yang akan membahas berbagai keputusan strategis, termasuk pembagian dividen dan aksi korporasi lainnya. Dalam keterbukaan informasi, perusahaan menyebutkan bahwa "Perusahaan memiliki Corporate Action," yang semakin menarik perhatian investor terhadap hasil rapat tersebut.
Selain faktor internal, tekanan terhadap saham BBRI juga tak lepas dari kondisi makro yang kurang kondusif. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam sepekan terakhir (17-21 Maret 2025) terkonfirmasi masuk dalam teritori bearish setelah terkoreksi lebih dari 4 persen, bertengger di level 6.258,179 pada akhir perdagangan Jumat (21/3/2025). Bahkan, pada Selasa (18/3/2025), IHSG sempat anjlok lebih dari 5 persen dalam sesi pertama, memaksa Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan trading halt selama 30 menit.
Community & Retail Equity Analyst Lead PT Indo Premier Sekuritas, Angga Septianus, mengingatkan bahwa level support IHSG di 6.500 telah jebol dan kini bergerak menuju level psikologis 6.000. "IHSG terkonfirmasi dalam teritori bearish seiring penurunan lebih dari 20 persen dari titik tertinggi pada 19 September 2024 lalu," tegasnya dikutip Senin (24/3/2025).
Dalam kondisi pasar yang tidak menentu ini, PT Indo Premier Sekuritas merekomendasikan beberapa saham yang dinilai berpotensi memberikan keuntungan bagi investor. Di antaranya AKRA, ADMR, UNTR, serta reksa dana saham Power Fund Series (XIHD) yang berisikan saham-saham berkapitalisasi besar seperti BBCA, BMRI, BBNI, BBRI, ASII, dan TLKM.
Dengan tekanan makro dan ketidakpastian menjelang RUPST, investor kini bersikap wait and see sebelum mengambil keputusan investasi. Keputusan yang akan dihasilkan dalam RUPST menjadi faktor penentu apakah saham BBRI akan mengalami rebound atau justru melanjutkan tren pelemahannya.