Selasa 23 Apr 2019 15:22 WIB

7 Negara Ikuti Pelatihan Manajemen Pengairan di Indonesia

Pelatihan akan mempelajari keberhasilan saluran irigasi di Kabupaten Pangkep,

Red: EH Ismail
Pelatihan manajemen pengairan Kementan di Sulawesi Selatan
Foto: Humas Kementan
Pelatihan manajemen pengairan Kementan di Sulawesi Selatan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Sebanyak tujuh perwakilan negara Asia Tenggara mengikuti pelatihan manajemen air di Balai Besar Pelatihan Pertanian Batang kaluku Sulawesi Selatan pada 23 April hingga 2 Mei. Mereka adalah perwakilan Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Vietnam, dan Jepang. 

Melalui Pelatihan ini peserta akan membuat dan menerapkan action plan yang dapat berkontribusi dalam meningkatkan produktivitas petani. Indonesia tidak hanya menjadi tuan rumah dalam pelatihan ini namum juga percontohan manajemen air yang berhasil dalam meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Momon Rusmono menjelaskan, bahwa Indonesia dipercaya dalam transfer teknologi pertanian. Kali ini dalam hal manajemen air untuk pertanian.  

“Pertanian adalah sektor pengguna terbesar dari penggunaan air di dunia yaitu 70% dari Air yang ada,” katanya.

Maka managemen air menjadi isu global. Stok air tanah di dunia semakin menipis, karena pemanfaatan yang terus menerus. Pelatihan ini mengarahkan pada bagaimana pemanfaatan air yang ada untuk kelangsungan pertanian.

Masao Koga salah satu project koordinator dari Jepang menekankan bahwa pelatihan ini dapat meningkatkan produktivias komoditas beras hingga rata-rata 15 persen. Juga mendongkrak kualitas beras organik hingga 50 persen.

Hal tersebut berdampak positif terhadap rata-rata pendapatan petani hingga 25 persen. Masao menambahkan Setelah pelatihan akan diadakan workshop kelanjutan untuk memonitor action plan yang telah dilaksanakan.

Nguyen Thuy perwakilan dari Vietnam mempunyai harapan yang besar dari pelatihan manajemen air di Indonesia. Pihaknya akan menerapkan manajemen air yang lebih efektif untuk petani di negaranya.

Pelatihan akan melihat keberhasilan saluran irigasi di kabupaten Pangkep yang dilanjutkan kunjungan ke kelompok tani sukses Sangtondok di Toraja Utara. Juga mengunjungi  kabupaten Sidrap untuk belajar dari perkumpulan petani pemakai air (P3A) Sejahtera salah satu P3A terbaik di Indonesia. 

Kepala Pusat Pelatihan Pertanian, Bustanul Arifin Cahya menambahkan bahwa Indonesia memiliki trainer/widyaiswara yang diakui profesionalitasnya secara internasional. Mereka teruji untuk mentransfer keahlian dan pengetahuan di bidang pertanian baik peternakan, perkebunan hortikultura.

“Indonesia selama ini sudah menjadi tuan rumah transfer teknologi pertanian  bagi 1.119 partisipan dari negara ASEAN, 602 partisipan dari negara-negara Afrika, 32 partisipan dari Afrika Selatan, 178 partisipan dari negara pacific dan 668 partisipan dari negara Asia,” ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement