Kamis 18 Apr 2019 20:33 WIB

18 Perusahaan Migas Akses Dokumen Lelang WK Tahap I 2019

Skema gross split dinilai menjadi daya tarik perusahaan migas ikut lelang.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolanda
Wakil Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar
Foto: Prayogi/Republika
Wakil Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar mengatakan hingga 18 April 2019, sudah ada 18 perusahaan yang mengambil dokumen lelang wilah kerja tahap pertama. Lelang yang akan ditutup pada 25 April mendatang ini dinilai cukup bergairah.

"Sudah 18 perusahaan mengakses lima blok yang akan kita lelang pada tahap pertama ini. Ada perusahaan dari luar negeri maupun dalam negeri," ujar Arcandra di Kementerian ESDM, Kamis (18/4) malam.

Ia mengatakan tak ada blok khusus yang lebih unggul daripada blok lainnya. Ia mengatakan lima blok yang dilelang kali ini banyak menarik minat investor. Ia memprediksi ramainya peserta lelang kali ini karena tawaran skema gross split yang lebih efisien dibandingkan cost recovery

Saat ini, pemerintah memang mengedepankan transparansi proses dan proses yang cepat sehingga memberikan kepercayaan kepada investor. "Investor makin mengerti bagaimana pemerintah dalam menawarkan blok migas ini makin memberikan kepastian investasi. Tata waktu jelas," ujar Arcandra.

Dalam lelang wilayah kerja (WK) migas konvensional tahap I 2019 ini terdapat lima WK yang terdiri dari dua WK produksi dan tiga WK eksplorasi. Dua WK produksi yaitu, Blok West Kampar yang berlokasi di daratan Riau dan Sumatera Utara dan Blok Selat Panjang di daratan Riau.

Blok West Kampar terakhir berproduksi pada 27 Maret 2017 sebesar 112 barel minyak per hari (BOPD). Pemerintah menetapkan bonus tandatangan minimal 5 juta dolar AS dan komitmen pasti minimal 64,43 juta dolar AS untuk Studi G&G, Seismik 2D 500 kilometer persegi, Seismik 3D 200 kilometer persegi dan pemboran enam sumur eksplorasi. 

Blok Selat Panjang berada di daratan Riau. Blok ini terakhir berproduksi pada 21 Februari 2018 sebesar 1 BOPD. Pemerintah menetapkan bonus tandatangan minimal 5 juta dolar AS dengan komitmen pasti minimal 62,99 juta dolar AS untuk studi G&G, seismik 2D 500 kilometer persegi, Seismik 3D 200 kilometer persegi dan pemboran lima sumur eksplorasi.

Kemudian, tiga WK eksplorasi yaitu Blok Anambas di lepas pantai Kepulauan Riau, Blok West Ganal di lepas pantai Kalimantan Timur dan Blok West Kaimana di daratan dan lepas pantai Papua Barat.

Adapun jadwal penawaran lelang WK migas yaitu, akses bid document yang dimulai pada 25 Februari hingga 24 April 2019, dan pemasukan dokumen partisipasi paling lambat pada 25 April 2019. Seluruh Wilayah Kerja tersebut ditawarkan dengan mekanisme lelang reguler dengan menggunakan skema kerja sama Gross Split.

Penawaran lelang WK Migas ini ditunjukkan kepada Badan Usaha (BU) dan Bentuk Usaha Tetap (BUT) yang bergerak pada industri hulu migas yang memiliki kemampuan keuangan dan teknis. Mereka harus mampu memenuhi syarat minimum Komitmen Kerja Pasti 5 Tahun atau Komitmen Pasti Eksplorasi, serta memiliki kinerja dan rekam jejak yang baik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement