Rabu 20 Mar 2019 16:41 WIB

BPPT Diseminasi Teknologi Pertanian di Lombok Barat

Kerja sama diawali pertemuan BPPT dengan ratusan kelompok tani se-Lombok Barat.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Gita Amanda
Pertanian Indonesia (ilustrasi)
Foto: Kementan
Pertanian Indonesia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK BARAT -- Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menjalin kerja sama diseminasi teknologi peternakan dengan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Lobar). Kerja sama ini diawali dalam bentuk pertemuan BPPT dengan ratusan kelompok tani (poktan) se-Lombok Barat di Aula Utama Kantor Bupati Lombok Barat, Selasa (19/3).

Direktur BPPT Dudy Iskandar mengatakan, kerja sama ini mendorong adanya inovasi teknologi di berbagai bidang. Salah satunya terkait peternakan dengan Lombok Barat. "Khusus di Lombok Barat, dipilih untuk teknologi bidang peternakan. Karena ini baru kerja sama awal, kami dari tim akan memberikan penjelasan kepada kelompok tani," ujar Dudy.

Baca Juga

Dudy menambahkan, permasalahan yang cukup krusial di Lombok Barat adalah masalah pakan ternak. Untuk itu, BPPT akan menjelaskan berbagai hal sesuai aplikasi yang dimiliki seperti Si Pandai dan Si Pintar sebagai aplikasi yang bisa membuat pakan ternak berbasis bahan baku lokal.

"Sesuai penjelasan bupati, di sini ada dedak, ada jerami yang nanti bisa diinovasikan yang cocok untuk pakan ternak," kata Dudy.

Bupati Lombok Barat Fauzan Khalid mengaku sangat mengapresiasi kegiatan ini karena mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) Lombok Barat pada bidang teknologi peternakan. Terlebih, kata Fauzan, Lombok Barat sedang menerapkan pariwisata sebagai lokomotif bagi pembangunan Lombok Barat yang didukung oleh produk lokal.

"Yang namanya pariwisata tentu butuh makan. Padi, buah, ternak, daging dan sebagainya kita usahakan bersumber dari kita sendiri, tak perlu dari impor," ucap Fauzan.

Fauzan menilai, peningkatan kualitas menjadi salah satu perhatian utama Lombok Barat dalam pengembangan sektor pariwisata. "Memang, infratruktur tetap kita butuhkan, namun bantuan stimulan harus juga kita tingkatkan, tidak mau setengah-setengah," kata Fauzan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement