Ahad 17 Mar 2019 06:57 WIB

Pelaku Wisata Pangandaran Ditawari Kredit Usaha Rakyat

Total plafon KUR pada 2019 sebesar Rp 140 triliun dengan bunga 7 persen.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Nur Aini
Wisatawan menikmati suasana Pantai Pasir Putih dengan latar Bangkai Kapal FV Viking di pesisir Pantai Timur Pangandaran
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Wisatawan menikmati suasana Pantai Pasir Putih dengan latar Bangkai Kapal FV Viking di pesisir Pantai Timur Pangandaran

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) memberikan sosialisasi dan coaching clinic kredit usaha rakyat (KUR) kepada pelaku usaha di Pangandaran. Sebagai salah satu kawasan yang ditetapkan pemerintah sebagai kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN), Kabupaten Pangandaran mulai dibenahi agar bisa menjadi destinasi wisata kelas dunia.

Kepala Bidang Investasi Destinasi Pariwisata Kemenpar Mugiyanto mengatakan KUR menjadi jalan keluar untuk membantu pemilik usaha pariwisata yang terkendala dengan permodalan. Dengan suku bunga acuan di 2019 sekitar tujuh persen, kata dia, pelaku usaha dapat memanfaatkan program KUR yang ditawarkan.

Baca Juga

"KUR ini kredit dengan bunga yang ringan, suku bunganya pada 2019 hanya tujuh persen, efektif per tahun atau sama dengan suku bunga flat yang setara. Total plafon KUR pada 2019 mencapai Rp 140 triliun,” kata Mugiyanto dalam keterangan pers yang diterima Republika.co.id, Sabtu (16/3).

Dia menjelaskan, pemerintah berkomitmen untuk memfasilitasi para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) pariwisata untuk mendapatkan permodalan melalui KUR khusus pariwisata, yang disalurkan melalui bank-bank milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pangandaran Undang Sohbarudin menjelaskan, daya tarik wisata Pangandaran adalah wisata baharinya. Selama ini, banyak wisatawan datang ke Pengandaran karena meminati wisata baharinya yang unik sehingga semakin banyak pelaku usaha di bidang pariwisata yang berkembang. Namun untuk tetap bisa bertahan di tengah ketatnya kompetisi.  “Perlu ada inovasi dan kreativitas baru sebagai daya tarik wisata,” kata Undang.

Untuk itu, dia menilai, program KUR dari pemerintah harus dimanfaatkan pelaku industri pariwisata untuk mengembangkan pariwisata di Pangandaran. Tidak hanya itu, pelaku industri pariwisata di wilayah tersebut juga harus bisa memanfaatkan kebijakan pemerintah termasuk program KUR.

Dia menilai, potensi KUR di sektor pariwisata terbilang besar. Hal itu terutama sejalan dengan program pemerintah dimana tahun ini pemerintah mendorong program 10 destinasi Bali Baru dan 88 KSPN di Indonesia.

Surpervisor Marketing BNI KCP Pangandaran Arief Syubban Rizal, mengatakan, pihaknya semakin optimistis dengan berbagai kebijakan pemerintah khususnya pada sektor pariwisata yang telah ditetapkan sebagai sektor unggulan. Program KUR sebagai salah satu yang menurut dia layak untuk diapresiasi. “Sejak diluncurkan pada 1 Maret 2017 hingga hari ini 14 Maret 2019. Penyaluran KUR Pariwisata di Kabupaten Pangandaran terbilang cukup besar,” katanya.

Dia menjabarkan, untuk KUR Pariwisata terdapat 32 debitur atau senilai Rp9,7 miliar. Di segmen BNI Wirausaha (BWU), kata dia, tercatat kredit Rp 5,1 miliar dari delapan orang debitur. Sementara untuk segmen komersil, tercatat kredit Rp 59 miliar dari 11 debitur. “Total perputaran uang BNI di Pangandaran untuk kredit pada sektor pariwisata sekitar Rp 74 miliar dengan total 51 debitur,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement