Jumat 15 Mar 2019 05:50 WIB

Milenial Mulai Lirik Investasi Reksa Dana

Saat ini, total investor reksa dana tumbuh menjadi 1,2 juta dari sebelumnya 600 ribu.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Nidia Zuraya
Generasi milenial
Foto: pexels
Generasi milenial

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Generasi milenial kini sudah mulai tertarik untuk berinvestasi di reksa dana. Tren tersebut salah satunya tergambar dari jumlah investor yang terdaftar di platform Bareksa.com.

Head of Sales Marketing Bareksa.com Rani Sumarni Laisila mengatakan, sebagian besar nasabahnya didominasi oleh mereka yang berumur di antara 24-35 tahun.

Baca Juga

"Nasabah kami sekitar 45 persen itu usia milenial. Mereka sangat tertarik untuk investasi," ujar Rani dalam sebuah acara diskusi di Jakarta, Kamis (14/3).

Rani mengakui, jika dibandingkan dengan instrumen keuangan konvensional, seperti menabung di bank, angka tersebut masih relatif kecil. Namun, menurut Rani, pertumbuhannya cukup signifikan, bahkan menunjukkan tren yang positif.

Rani menilai, tingginya pertumbuhan investor tidak bisa dilepaskan dari sejumlah faktor. Faktor paling utama yaitu kehadiran teknologi digital yang semakin memudahkan orang-orang untuk berinvestasi. Kini, banyak jenis investasi yang sudah tersedia di berbagai platform digital, seperti Bareksa.com.

Dilihat dari persebaran investornya, menurut Rani, Bareksa.com kini tidak hanya diakses oleh masyarakat di kota-kota besar saja, tetapi sudah menyebar ke daerah di luar Jabodetabek. "Karena sekarang internet sudah sangat mudah diakses, jadi responsnya juga bagus," kata Rani.

Rani menjelaskan, pertumbuhan investor di Bareksa.com dari 2017 ke 2018 mencapai 200 persen. Akhir tahun 2018, jumlah nasabahnya sudah sebanyak 250 ribu. Hingga Februari 2019, nasabah Bareksa.com sudah mencapai lebih dari 400 ribu. Rani menargetkan, pada akhir 2019, investor Bareksa.com bisa mencapai 1 juta nasabah.

Peningkatan jumlah investor dari kalangan milenial diamini oleh CEO Halofina Adji Wicaksana. Menurut Adji, generasi milenial adalah generasi yang akan mendominasi lapangan kerja di Indonesia dalam beberapa tahun ke depan. Oleh karena itu, secara jumlah maupun kapasitas, pertumbuhannya terhadap investasi sangat signifikan.

Investor reksadana sendiri dalam tiga tahun terakhir tumbuh dengan sangat cepat. Saat ini, total investor reksa dana tumbuh menjadi 1,2 juta dari hanya sekitar 600 ribu. Menurut Adji, target OJK yang mematok pertumbuhan investor reksa dana sebesar 50 persen menjadi sekitar 1,8 juta masih memungkinkan untuk terwujud.

"Ini target yang sangat optimistis, tapi cukup masuk akal. Penetrasi gawai yang tinggi memungkinkan ini semua terjadi. Jadi, kalau yang dulu kita harus datang ke bank menemui CS lalu harus isi form yang membingungkan, sekarang dengan aplikasi digital kita jadi lebih mudah memahami berbagai produk investasi," kata Adji.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement