REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kinerja reksa dana dalam sepekan terakhir cenderung dominan menguat. Reksa Dana Pendapatan Tetap memimpin kenaikan sebesar 0,54 persen.
Begitu pula, dengan Reksa Dana Pasar Uang naik sebesar 0,07 persen dan Reksa Dana Campuran tumbuh 0,06 persen. Reksa Dana Saham menjadi satu-satunya yang terkoreksi sebesar 0,38 persen.
Riset Infovesta Utama menyebut kinerja reksa dana yang positif sejalan dengan pasar obligasi yang bergerak bullish. "Pendorong pasar obligasi tertuju pada sentimen global yakni rilis data inflasi tahunan AS yang stagnan, namun inflasi secara bulanan menunjukan perlambatan," kata tim riset Infovesta Utama, Senin (16/10/2023).
Rapat FOMC terbaru memberikan sinyal bahwa pejabat the Fed sepakat kebijakan moneter akan bersifat restriktif. Bank sentral juga akan menahan tingkat suku bunga dalam waktu yang panjang hingga laju inflasi turun di level dua persen.
Pada pasar obligasi, kurva imbal hasil surat utang pemerintah saat ini menunjukan kondisi flattening yield curve. Infovesta Utama menyarankan bagi investor yang melakukan investasi pada instrumen surat utang, strategi barbell merupakan strategi yang tepat ketika terjadi flattening yield curve.
Dengan strategi tersebut, investor dapat membeli obligasi jangka pendek dengan valuasi yang lebih menarik dan mengurangi risiko pasar. Selain itu, investor juga dapat melakukan akumulasi pada tenor obligasi jangka panjang.