Rabu 27 Feb 2019 04:00 WIB

PNM Fokus Tingkatkan Kualitas Nasabah

PNM akan melakukan pendampingan guna menjaga konsistensi usaha.

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Dwi Murdaningsih
Presiden Joko Widodo (tengah) berdialog dengan nasabah Program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) PT Permodalan Nasional Madani (PNM) di Lapangan Cepoko, Panekan, Magetan, Jawa Timur, Jumat (1/2/2019).
Foto: Antara/Siswowidodo
Presiden Joko Widodo (tengah) berdialog dengan nasabah Program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) PT Permodalan Nasional Madani (PNM) di Lapangan Cepoko, Panekan, Magetan, Jawa Timur, Jumat (1/2/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Permodalan Nasional Mandiri (PNM) tahun ini mengurangi ekspansi menambah jumlah nasabah lantaran fokus untuk meningkatkan kualitas nasabah eksisting. Namun, nilai penyaluran tetap meningkat.

"Kan banyak mereka yang sudah mulai naik plafonnya, kebutuhannya naik," ujar Direktur Utama PNM Arief Mulyadi, Selasa (26/2).

Baca Juga

Upaya yang dilakukan dalam peningkatan kualitas ini adalah dengan pendampingan guna menjaga konsistensi usaha yang dilakukan. Pendampingan ini juga termasuk meningkatkan mental jujur, disiplin, kerja keras bagi para pelaku usaha atau nasabah.

Menurutnya, hal itu memastikan usaha mereka tetap bertahan bahkan memberikan tambahan pendapatan. Usaha nasabah yang kian berkembang akan memberi dampak multiflyer yang sangat besar.

Brand menjadi strategi penting bagi UMKM untuk meningkatkan kualitasnya. Pelaku UMKM kerap merasa meciptakan brand adalah hal yang tidak perlu dilakukan karena dianggap berbiaya tinggi.

"Padahal dengan membranding produk mereka dapat meningkatkan nilai jual produk dan menjadi pembeda dari produk lainnya," kata Arief.

Sementara itu, menurut aktivis brand lokal Ario Soebiantoro, fungsi brand sangat besar bagi UMKM. Dengan brand yang baik, usaha UMKM bisa semakin besar dan dapat meningkatkan peluang kerja. Penyerapan tenaga kerja ini dapat mengurangi urbanisasi.

Selain itu, dapat membangun ekonomi daerah. Dampak pertumbuhan ekonomi, ia melanjutkan, akan sangat terasa karena jumlah pengusaha kecil di Indonesia sangat banyak. Brand juga sekaligus membangun kebanggaan terhadap Indonesia.

“Membangun brand lebih mudah jika perusahaan masih kecil, karena mudah dikelola dan dapat menentukan target pasar secara spesifik," ujarnya. 

Komisaris Utama Agus Muharram mengatakan, brand adalah merk yang mudah diingat dan menarik perhatian atau eye catching. Sebenarnya, bukan hanya brand yang perlu menjadi perhatian pelaku UMKM tapi juga Hak Cipta.

Ia yang juga adalah Staf Ahli Menteri Koperasi dan UKM menambahkan, Hak Cipta tersebut lebih mudah diperoleh cukup satu hingga tiga bulan. Namun pengurusan merk membutuhkan waktu sediktitnya satu tahun.

"UMKM binaan PNM harus dibantu hak merk ini agar tidak menyulitkan saat usahanya besar. Makanya UMKM ini dicoba utk diberikan wawasan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement