Ahad 17 Feb 2019 14:21 WIB

Pengrajin Batik Pamekasan Disarankan Bentuk Koperasi

LPDB KUKM telah salurkan dana bergulir di Pamekasan sebesar Rp 350 juta

Direktur LPDB KUKM Jaenal Arifin
Foto: LPDB KUKM
Direktur LPDB KUKM Jaenal Arifin

REPUBLIKA.CO.ID, PAMEKASAN -- Lembaga Pengelola Dana Bergulir, Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) Kementerian Koperasi dan UKM mengharapkan, sentra-sentra pengrajin batik yang ada di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur membentuk koperasi. Hal itu perlu dilakukan guna mempermudah LPDB-KUMKM dalam penyaluran dana bergulir melalui koperasi.

“Di sini sangat besar potensi ekonomi kreatif dari pengrajin batik, saya ingin klaster-klaster di Kabupaten Pamekasan, paling tidak di tingkat kecamatan, membentuk koperasi yang anggotanya pengrajin batik. Hal ini agar kita lebih mudah menyalurkan dana bergulir ke koperasinya,“ kata Dirut LPDB-KUMKM, Braman Setyo pada acara Sosialisasi Program Inklusif LPDB-KUMKM di Kabupaten Pamekasan, akhir pekan kemarin.

Menurut Braman, hal itu dilakukan sebagai upaya LPDB-KUMKM mendorong koperasi dan UMKM di Kabupaten Pamekasan agar lebih proaktif mendapatkan dana bergulir dengan bunga rendah. Braman mengungkapkan, LPDB-KUMKM telah menyalurkan dana bergulir di Pamekasan dalam kurun waktu 12 tahun sebesar Rp 350 juta. 

Pihaknya akan terus melakukan sosialisasi dan bimbingan teknis agar koperasi dan para pelaku UMKM lebih proaktif mengakses dana bergulir. "Salah satu stateginya adalah coaching clinic, bagaimana mencari solusi permasalahan yang dihadapi selama ini. Misalnya proposal, apa persyaratannya. Tentunya itu akan ditangani tim teknis kita dari bisnis dan syariah,“ kata Braman.

Braman mengakui, hampir 70 persen koperasi yang mengajukan proposal ke LPDB-KUMKM dalam tata kelola keuangannya masih kurang sempurna. Karenanya, melalui coaching clinic ini akan dibina, bagaimana mereka menata laporan keuangannya. “Saya berharap ada peningkatan SHU (Sisa Hasil Usaha) yang positif dan meningkat. Saya tidak ingin SHU menjadi menurun, “imbuhnya.

Braman berharap melalui Sosialisasi Program Inklusif ada dari peserta yang mengajukan dana bergulir, sehingga target pads 2019 sebesar Rp 1,5 triliun dapat tersalurkan. “Rp 1,5 triliun di 2019 harus benar-benar tersalurkan, paling tidak dari 100 peserta, minimal 10 persen sudah mengajukan proposal pengajuan," tandas Braman.

Direktur Pembiayaan Syariah LPDB-KUMKM Jaenal Aripin menjelaskan, kegiatan Sosialisasi Program Inklusif LPDB-KUMKM di Kabupaten Pamekasan bertujuan untuk mempermudah koperasi dan UMKM di Madura dalam mendapatkan dana bergulir.

Menurutnya, kegiatan yang diikuti 106 peserta, terdiri koperasi 60 peserta, BPR 23 peserta, dan sisanya kalangan UMKM. Jaenal menjelaskan, keinginan koperasi dan UMKM di Madura mendapatkan dana bergulir sangat besar, khususnya dana bergulir syariah. Potensi besar seperti ini yang mendorong pihaknya menggelar sosialisasi dan bimtek.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement