Jumat 15 Mar 2024 02:12 WIB

Menkop Ungkap Ada Dana Rp 2 Triliun Untuk Produksi Komponen Motor Listrik

LPDB siapkan dana bergulir Rp 2 triliun yang bisa diserap koperasi untuk produksi

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Teknisi memeriksa komponen sepeda motor bbm yang dikonversi menjadi sepeda motor listrik di bengkel Bacip Moto Shop, Jalan Kebon Jati, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (3/7/2023). Bengkel Bacip Moto Shop binaan Bintang Racing Team tersebut merupakan salah satu bengkel resmi pemasangan, perawatan, pemeriksaan peralatan instalasi sistem penggerak motor listrik pada kendaraan bermotor dan mendapatkan lisensi Kementerian Perhubungan. Konversi motor tersebut dipatok dengan harga Rp9,5 juta dengan jarak tempuh rata-rata 40 kilometer.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Teknisi memeriksa komponen sepeda motor bbm yang dikonversi menjadi sepeda motor listrik di bengkel Bacip Moto Shop, Jalan Kebon Jati, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (3/7/2023). Bengkel Bacip Moto Shop binaan Bintang Racing Team tersebut merupakan salah satu bengkel resmi pemasangan, perawatan, pemeriksaan peralatan instalasi sistem penggerak motor listrik pada kendaraan bermotor dan mendapatkan lisensi Kementerian Perhubungan. Konversi motor tersebut dipatok dengan harga Rp9,5 juta dengan jarak tempuh rata-rata 40 kilometer.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki mengungkapkan, Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan UKM (LPDB KUMKM) menyiapkan dana sekitar Rp 2 triliun yang dapat diserap oleh Koperasi Multi Pihak guna memproduksi komponen kendaraan listrik. LPDB merupakan satuan kerja di bawah Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop) yang mengelola dana bergulir.

"Di koperasi multi pihak kan bisa mengabungkan antara para Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) pembuat komponen dengan industri dan juga investor. Kami juga punya pembiayaan LPDB kan Rp 2 triliun setahun kan, saya kira bisa dipakai exercise,” ujarnya kepada wartawan pekan lalu.

Teten pun mendorong koperasi milik PIKKO yakni Koperasi Industri Komponen Otomotif Indonesia (Kikko) agar dapat beralih jadi multipihak. Dijelaskan, semua anggota Pikko merupakan UMKM yang sebelumnya memproduksi komponen kendaraan konvensional.

Kini mereka didorong memproduksi komponen kendaraan listrik. “Mereka juga sudah bagus kemitraannya, nah ini kan saya tawarkan, mereka kan mau mulai akan memproduksi kendaraan listrik roda dua dan empat,” jelas dia.

Melalui koperasi itu, ia berharap UMKM dapat memproduksi kendaraan yang dapat digunakan di sektor perkebunan maupun pertanian. Teten menilai, Indonesia berpotensi besar dalam mengembangkan industri kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV) termasuk di tingkat UMKM.

“Indonesia kan juga punya sumber bahan baku untuk baterainya. Kita selama ini sudah dampingi melakukan bisnis matching dengan Korea sehingga para UMKM pembuat sparepart itu sudah dapat, kerjasama dengan perusahaan, Korea,” jelas Menkop.

Dirinya menambahkan, akan mengerahkan Deputi Bidang UKM Kemenkop Hanung Harimba Rachman guna membantu UMKM mendapatkan relasi pembeli. Salah satunya dengan memasukkan produk ke e-katalog, agar dapat menjadi bagian dari produsen barang yang digunakan oleh pemerintah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement