Selasa 12 Feb 2019 17:07 WIB

Penawaran ST-003 Masih Menyisakan Kuota Rp 891,3 Miliar

Masyarakat dapat membeli ST-003 minimal Rp 1 juta dan maksimal Rp 3 miliar.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nidia Zuraya
Nasabah melihat informasi Sukuk Tabungan Seri ST003 melalui website Mandiri Syariah di Jakarta, Kamis (7/1).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Nasabah melihat informasi Sukuk Tabungan Seri ST003 melalui website Mandiri Syariah di Jakarta, Kamis (7/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masa penawaran Sukuk Tabungan seri ST-003 tinggal satu pekan lagi. Menurut data per Selasa (12/2), kuota nasional masih tersisa Rp 891,3 miliar.

Direktur Keuangan Syariah Kementerian Keuangan, Dwi Irianti Hadiningdyah menyampaikan biasanya pembelian meningkat drastis di akhir-akhir masa penawaran. "Iya biasanya meningkat di akhir, tapi data-data terkait jumlah investor dan peningkatan pemesanan belum bisa dipublikasikan," kata dia pada Republika, Selasa (12/2).

Baca Juga

Sejumlah mitra distribusi melaporkan pembelian yang landai hingga pekan kedua ini. Meski demikian, ada peningkatan minat jika dilihat dari proses pemesanan.

Salah satu mitra distribusi, Bank Mandiri Syariah melihat antusiasme datang dari nasabah baru. Sekretaris Perusahaan Mandiri Syariah Ahmad Reza mengatakan masyarakat cukup antusias ingin berpartisipasi di dalam investasi Sukuk Tabungan.

Nasabah, ungkapnya, sudah mengenal instrumen sukuk karena Pemerintah telah menerbitkan Sukuk Ritel sebanyak 10 kali dan Sukuk Tabungan saat ini untuk yang ketiga.

"Setiap penerbitan sukuk yang Mandiri Syariah menjadi agen atau mitra distribusi, Alhamdulillah selalu oversubscribed," kata dia.

Bagi bank syariah penerbitan sukuk menjadi pelengkap instrumen investasi bagi nasabah. Dari sisi dana bank selama ini meski dengan penerbitan sukuk, Dana Pihak Ketiga (DPK) tetap bertumbuh.

Menurutnya, sebagian nasabah datang dengan membawa dana segar dari luar dan sebagian menggunakan dana yang sudah ada di Mandiri Syariah. Saat ini ia tidak bisa menginformasi realisasi penjualan karena angkanya terus bertambah.

Mandiri Syariah menargetkan sekitar 2.000 nasabah yang berinvestasi ST-003 melalui internet banking. Penjualan ditargetkan antara Rp 200-400 miliar selama 20 hari penawaran yang akan berakhir 20 Februari mendatang.

Sementara, salah satu mitra distribusi pionir dalam penjualan Surat Berharga Negara (SBN) melalui sistem daring e-SBN, Bank Central Asia (BCA) memantau peningkatan penjualan menjelang akhir. Direktur Utama BCA, Jahja Setiaatmadja mengatakan pencapaian Sukuk ST-003 per Senin (11/2) mencapai Rp 143 miliar.

"Jumlah investornya hampir 900 orang dan masih akan bertambah, tersedia delapan hari lagi masa penawaran," kata dia, Selasa (12/2)

BCA menggunakan strategi penjualan yang sama seperti sebelumnya. Seperti penawaran melalui kantor cabang, juga media digital yang dimiliki untuk menjangkau nasabah di seluruh Indonesia.

Pembelian dilakukan melalui Internet Banking BCA yang telah terhubung dengan sistem e-SBN pemerintah. Menurutnya, nasabah sudah terbiasa dengan cara pembelian secara online tersebut.

Sistem e-SBN untuk ST-003 diatur untuk menerima hingga Rp 2 triliun dalam 20 hari. Namun batas atas ini bisa ditingkatkan menjadi Rp 5 triliun jika ternyata permintaan melebihi ambang batas atau oversubscribe.

Melihat ST-002 tahun lalu, target awal Rp 1 triliun akhirnya ditingkatkan menjelang akhir masa penawaran. Total settlement ST-002 sebesar Rp 4,9 triliun. Masyarakat dapat membeli ST-003 minimal Rp 1 juta dan maksimal Rp 3 miliar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement