REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tahun 2019 menjadi tahun target prestasi baru bagi Amar Bank. Hal ini dilakukan dengan memaksimalkan penyempurnaan sistem perbankan, peningkatan mutu operasional, dan selalu tampil terpercaya di depan publik.
Ini juga dibuktikan Amar Bank dengan diperolehnya penghargaan melalui ajang Best Banking Award 2018 lalu. Sebuah penghargaan nasional yang berhasil diraih oleh Amar Bank sebagai "Bank Berpredikat Sehat dengan Aset di Bawah Rp 2 Triliun".
Selain itu, Amar Bank juga mencatat pertumbuhan aset perbankan sampai bulan Desember 2018 sebesar Rp 1,8 triliun. Angka ini menunjukkan pertumbuhan dua kali lebih besar dibandingkan pada bulan Desember 2017 yang hanya sebesar Rp 800 miliar.
Pencapaian ini diakui oleh Amar Bank tidak lepas dari peran serta pemerintah dan para nasabah yang percaya dan jumlahnya terus bertambah. Presiden Direktur Amar Bank, Tuk Yulianto mengatakan, sebagai bank yang berkembang pesat dan cepat di era digital, pencapaian Amar Bank sampai tahun 2018 menjadi bukti kepercayaan nasabah pada setiap produk perbankan yang mereka miliki.
"Apalagi dukungan pemerintah membantu manajemen untuk kemudahannya. Melangkah di tahun 2019, kami akan terus menyajikan layanan dan inovasi produk-produk yang lebih baik lagi untuk mendukung perekonomian yang inklusif dan memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia,” ujar Tuk Yulianto seperti dalam siaran persnya.
Peranan Pemerintah dalam pencapaian Amar Bank kali ini juga menjadi faktor pendukung terbesar dalam mempermudah pelayanan produk Amar Bank kepada masyarakat. Hal ini didapatkan dari kerja sama yang terjalin antara Amar Bank dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil), untuk kebutuhan verifikasi data nasabah dan memastikan bahwa data nasabah akan selalu aman dan terjaga.
Dukcapil juga mengeluarkan kebijakan agar nasabah yang masih menggunakan KTP Lama (bukan E-KTP) dan secara legal KTP lama sudah tidak berlaku per Desember 2018, agar segera mendaftarkan diri ke pemerintah setempat. Hal ini diimbau kepada masyarakat supaya memudahkan nasabah untuk terus melakukan akses finansial di Amar Bank.
Dengan mendapatkan predikat sebagai Bank Sehat dengan Aset di Bawah Rp 2 Triliun menjadi penghargaan terbesar bagi Amar Bank. Sebab di 2018, produk digital yang dimilikinya, Tunaiku, juga berhasil mencatat pertumbuhan lima kali lebih besar di sepanjang tahun 2018.
Angka ini juga didukung dengan pencapaian nasabah dengan total lebih dari 170 ribu nasabah yang dicapai oleh Tunaiku dalam waktu singkat. Perkembangan Tunaiku yang cukup signifikan ini menjadi cara bagi Amar Bank untuk dapat memperluas layanan produk perbankannya ke 16 kota besar di Indonesia tanpa perlu membuka cabang (branchless). Prestasi ini yang menjadikan Tunaiku sebagai market leader untuk kategori produk digital perbankan di Indonesia.
Pertumbuhan dari Amar Bank ini sendiri turut berperan dalam pertumbuhan kredit perbankan di Indonesia yang mencapai 12,45 persen di sepanjang 2018. Angka ini, menurut OJK, berada di luar target yang sudah ditentukan.
“Pertumbuhan ini memperlihatkan besarnya kebutuhan masyarakat akan produk perbankan yang menyediakan layanan kredit serta layanan perbankan lainnya. Amar Bank sebagai bank modern yang berada pada era digital, menghadirkan teknologi untuk mengakomodasi kebutuhan nasabah akan pelayanan kredit yang cepat dan masif melalui produk unggulannya, Tunaiku,” kata Managing Director Amar Bank Vishal Tulsian.
Dengan adanya pencapaian ini, Vishal mengaku optimistis melihat geliat pertumbuhan perekonomian di Indonesia pada 2019. Diakui oleh Vishal bahwa Amar Bank akan terus mendukung pertumbuhan perekonomian inklusif di Indonesia melalui inovasi produk dan kegiatan kerja sama dengan beberapa partner perbankan lainnya.
“Kami optimistis pertumbuhan perekonomian akan semakin baik lagi di 2019, dan Amar Bank akan menjadi bagian dari pertumbuhan ini. Terutama dengan berkembang pesatnya Tunaiku, akses layanan keuangan akan menjadi semakin luas sehingga dapat memacu percepatan inklusi keuangan di Indonesia,” ujar Vishal.