Rabu 16 Aug 2023 05:10 WIB

Simpan Uang di Brankas Bisa Hindarkan Kejahatan Siber, Begini Caranya

Brankas Amar Bank bisa memberikan rasa tenang bagi nasabah yang menyimpan uang lama.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Erik Purnama Putra
Direktur Amar Bank, Vishal Tulsian.
Foto: Republika.co.id/Rahma Sulistya
Direktur Amar Bank, Vishal Tulsian.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kejahatan siber kini sudah semakin canggih bahkan kerap bisa mengecoh korbannya. Namun, PT Bank Amar Indonesia Tbk (Amar Bank) concern terhadap masalah itu dan meluncurkan fitur tabungan Brankas, yang dijamin aman dari kejahatan siber.

 

Dengan mengunggah aplikasi Amar Bank, nasabah bisa nabung tanpa Waswas dengan memiliki Brankas. Hal itu merupakan inovasi yang dirancang sebagai solusi konkret mengatasi kekhawatiran masyarakat yang semakin meningkat, terkait kejahatan finansial dan skema rekayasa sosial.

 

Brankas memiliki perlindungan berlapis dari artificial intelligence (AI). Artinya, tidak perlu memberi brankas secara fisik, tapi bisa dengan Brankas Amar Bank yang bisa memberikan rasa tenang bagi penghasilan nasabah dan disimpan lama.

 

"Fitur Brankas dari Amar Bank lahir dari pemahaman yang mendalam tentang kebutuhan nasabah dalam menghadapi maraknya kejahatan finansial," ujar Direktur Amar Bank, Vishal Tulsian dalam konferensi pers di Jakarta Selatan, Selasa (15/8/2023).

 

Hasil riset Bank Indonesia terkait Kejahatan Keuangan dalam Pembayaran Digital mengungkapkan nilai transaksi perbankan digital pada 2022 meningkat sebesar 28,72 persen dibandingkan tahun sebelumnya, mencapai angka Rp 52.545,8 triliun.

 

Angka menggambarkan bahwa transformasi digital telah memberikan kemudahan dalam akses layanan keuangan bagi masyarakat. Meski demikian, kemudahan itu juga membuka peluang bagi tindak kejahatan di sektor perbankan.

 

Sebuah riset oleh Center for Digital Society (CfDS) Universitas Gadjah Mada tahun 2022 memaparkan, sekitar 66,6 persen responden pernah menjadi korban penipuan digital. "Meskipun upaya terus dilakukan untuk mengedukasi nasabah tentang langkah-langkah perlindungan keamanan, namun nasabah masih sering kali menjadi korban kejahatan finansial," kata Vishal.

 

Survei yang dilakukan Amar Bank berkolaborasi dengan Jakpat menunjukkan, dalam tiga bulan terakhir, sekitar 83 persen dari responden masih menerima pesan penipuan online, dengan satu dari tiga penerima pesan tersebut menjadi korban kejahatan finansial. Dengan teknologi panggilan video berbasis AI, Brankas memberikan ketenangan bagi nasabah.

Hal itu karena Brankas memberikan tempat yang aman bagi tabungan jangka panjang. Fitur tersebut perlindungannya disesuaikan dengan karakter masing-masing nasabah, serta menambahkan lapisan perlindungan yang hanya dapat diakses oleh nasabah yang memiliki otoritas.

 

Dengan perlindungan berlapis, menurut Vishal, fitur tabungan diharapkan efektif mencegah nasabah dari berbagai bentuk kejahatan finansial. Termasuk, risiko kehilangan dana akibat kehilangan kata sandi, pencurian ponsel, penyalahgunaan kartu debit, bahkan malware yang tak sengaja terpasang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement