Selasa 22 Jan 2019 15:05 WIB

BKP Kementan Optimalkan Serapan Gabah di Masa Panen Raya

Pada Januari hingga Maret 2019 produksi padi meningkat

Red: EH Ismail
Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian (Kementan), Agung Hendriadi dalam Rapat Koordinasi Serapan Gabah (Sergap) Petani di Kantor Divisi Regional Perum BULOG Jawa Timur-Surabaya, Selasa (22/01).
Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian (Kementan), Agung Hendriadi dalam Rapat Koordinasi Serapan Gabah (Sergap) Petani di Kantor Divisi Regional Perum BULOG Jawa Timur-Surabaya, Selasa (22/01).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian (Kementan), Agung Hendriadi mengatakan, BKP Kementan akan mengoptimalkan serapan gabah petani yang saat ini sedang panen raya. Hal itu dikatakan Agung dalam Rapat Koordinasi Serapan Gabah (Sergap) Petani di Kantor Divisi Regional Perum BULOG Jawa Timur-Surabaya, Selasa (22/01).

Rakor yang diselenggarakan oleh BKP Kementan-Bulog ini bertujuan untuk mengoptimalkan potensi serapan gabah BULOG dari petani yang sedang mengalami panen raya.

Menurut Agung, kegiatan sergap sangat penting dalam melindungi petani dari harga jatuh dan meningkatkan cadangan pangan pemerintah. Untuk itu Kementan bersama stakeholder terkait akan mengoptimalkan serapan gabah ke petani.

"Produksi gabah kering giling (GKG) pada Januari diperkirakan mencapai 4,31 juta ton,  Februari 7,87 juta ton, dan Maret 12,74 juta ton. Kita tahu di bulan-bulan seperti ini harga gabah akan jatuh, oleh sebab itu pemerintah memastikan hadir di tengah-tengah petani untuk membeli hasil produksi mereka dengan harga yang pantas," kata Agung

Agung menjelaskan, Jawa Timur yang merupakan andalan sentra produksi padi menjadi sasaran Kementan dalam  pencapaian serapan gabah. Di Provinsi ini potensi produksi setara beras pada Januari hingga Maret mencapai 2,3 juta ton, jika dikurangi kebutuhan konsumsi, masih surplus 1,6 juta ton.

"Dari 1,6 juta ton itu kita targetkan 279 ribu ton dapat diserap oleh Bulog," ujar Agung

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jawa Timur, Hadi Sulistiyo  menyampaikan, harga di tingkat produsen saat ini menunjukkan tren menurun karena memasuki panen Sub Round-1 .

"Harga GKP kemarin Rp. 5.033/kg, namun di sentra-sentra produksi harga turun. Momentum ini harus kita ambil agar Sergap tercapai," tutur Hadi.

Dalam kesempatan tersebut, Bulog yang merupakan perpanjangan  tangan pemerintah menyatakan kesanggupannya untuk membeli gabah dari petani dengan harga yang disepakati.

"Bulog sudah siap, kami sudah instruksikan ke semua sub divre di Jatim untuk membeli gabah dari petani sehingga target Sergap tercapai," kata  Kepala Divre Bulog Jawa Timur, Muhammad Hasyim.

Agung menyatakan optimisme Sergap akan berjalan mulus, apalagi di dukung oleh Dandim dan Danrem se-Jawa Timur.

"Disini ada perwakilan petani/Perpadi, dinas pertanian dan ketahanan pangan, Bulog, dan tak kalah penting yang memastikan jaminan keamanan, Pak Dandim, Danrem juga hadir dan siap satu komando melaksanakan tugas mulia ini," kata Agung yang didampingi Kepala Pusat Distribusi dan Cadangan Pangan Risfaheri.

Agung mengungkapkan tujuh strategi yang dilakukan Kementan-Bulog dalam percepatan Serapan Gabah di tahun ini. Pertama, meningkatkan integritas pelaksana, Kedua, peningkatan customer service melalui sistem jemput bola, pemetaan informasi panen, dan gudang Bulog akan buka meski hari libur. Ketiga mempermudah kerjasama Po dengan petani. Keempat, peningkatan kesiapan anggaran pembelian gabah/beras. Kelima, pembentukan Satker Divre/Sub-Divre. Keenam, penambahan gudang operasional dilebih seribu unit,dan Ketujuh, penyiapan lebih dari 60 unit pengolahan gabah/beras.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement