Jumat 04 Jan 2019 18:12 WIB

ESDM Targetkan Investasi 2019 Capai 33,4 Miliar Dolar AS

Realisasi investasi sepanjang 2018 mengalami kenaikan.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolanda
Ilustrasi kilang minyak
Foto: AP Photo/J David Ake
Ilustrasi kilang minyak

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) menargetkan perolehan investasi pada 2019 bisa mencapai 33,4 miliar dolar AS. Menteri ESDM Ignasius Jonan optimistis target tersebut bisa tercapai pada tahun ini.

Jonan menjelaskan angka tersebut memang masih bergerak. Sebab, dari setiap direktorat jenderal masih akan melakukan sinkronisasi terkait target. "Kalau melihat realisasi tahun 2018, maka di 2019 ini pasti akan lebih tinggi. Tapi angkanya memang masih bergerak. Besok dirjen akan jelaskan detail," ujar Jonan di Kementerian ESDM, Jumat (4/1).

Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) Dwi Sutjipto merinci untuk sektor hulu migas sendiri investasi yang bisa diraup pada tahun ini berada di angka 14,7 miliar dolar AS. Target ini naik dari realisasi 2018 yang mencapai angka 11,9 miliar dolar AS. Berbagai upaya akan dilakukan oleh SKK Migas untuk bisa mendongkrak target ini.

"Kita akan fokus ke proyek-proyek development yang sedang berjalan. Tentu kita akan kawal ini. Kita akan kerjasama dengan KKKS untuk mereka bisa meningkatkan investasinya," ujar Dwi.

Selain itu, kata Dwi, ke depan SKK Migas juga akan fokus mendorong proyek Enhance Oil Recovery (EOR). Sebab, seperti Rokan dan beberapa blok lain pada 2019 ini akan memulai untuk melaksanakan proyek EOR (pengurasan sumur) yang akan menarik investasi cukup besar.

"Persiapan proyek EOR dan proyek development yang ada, dan bagaimana kita bekerjasama lebih bagus dengan KKKS untuk membantu mereka meningkatkan produksi," ujar Dwi.

Selain proyek proyek existing tersebut, Dirjen Minyak dan Gas Bumi, Kementerian ESDM, Djoko Siswanto mengatakan KKKS seperti ENI sudah menyatakan kepastiannya untuk bisa melakukan investasi di Blok Marakes sebesar 1,3 miliar dolar AS. Selain itu, pengembangan infrastruktur pengolahan gas, Train 3 Tangguh juga masih berproses selama 2019 ini.

"Ada juga proyek pengembangan Jambaran Tiung Biru sebesar 1,6 miliar dolar AS. Dari tiga itu saja juga sudah besar," ujar Djoko.

Untuk di sektor Mineral dan Batubara belum ada data secara detail target investasi di 2019. Hanya saja, kata Direktur Jenderal Mineral dan Batubara, Kementerian ESDM, Bambang Gatot Ariyono mengatakan investasi 2019 akan mulai naik seiring dengan pengembangan tambang bawah tanah yang dilakukan oleh Freeport Indonesia. Selain itu, beberapa proyek smleter yang dikerjakan oleh BUMN seperti Antam dan Inalum juga akan mulai terlihat pada 2019 mendatang.

"Harapannya dari rencana pengembangan tambang ini juga bisa mendongkrak investasi di sektor Minerba," ujar Bambang.

Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar menjelaskan realisasi investasi di sektor Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) pada tahun 2018 mengalami kenaikan jika dibandingkan 2017 lalu. Arcandra menjelaskan realisasi investasi pada 2018 ini mencapai 32 miliar dolar AS.

Arcandra merinci total investasi sebesar 32 miliar dolar AS tersebut paling banyak disumbang dari investasi migas sebesar 12,3 miliar dolar. Sedangkan dari sektor Minerba menyumbang investasi sebesar 6,8 miliar dolar.

"Listrik juga besar investasinya, tahun ini 11,3 miliar dolar AS. Jika dibandingkan tahun lalu naik ya. Tahun lalu 9,1 miliar dolar AS," ujar Arcandra.

Sedangkan di sektor energi terbarukan total investasi yang bisa diraup pada tahun 2018 sebesar 1,6 miliar dolar AS. Angka ini naik dibandingkan tahun 2017 yang sebesar 1,3 miliar dolar AS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement