REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, inflasi yang terjaga telah memberikan ketahanan pada perekonomian. Hal ini terutama untuk menghadapi ekonomi pada 2018 yang bergejolak.
"Harga-harga cukup terjaga dan ini terkonfirmasi pada semua komponen inflasi," kata Menkeu dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (2/1).
Untuk diketahui, inflasi sepanjang 2018 adalah sebesar 3,13 persen. Angka itu lebih rendah dibandingkan target yang telah ditetapkan pemerintah sebesar 3,5 persen.
Sri mengatakan, pemerintah berupaya menjaga inflasi dari seluruh komponen inflasi melalui kebijakan fiskal. Hal itu dengan cara menjaga stabilitas harga pangan dan komponen harga yang diatur pemerintah.
Baca juga, BPS: Inflasi pada 2018 Capai 3,13 Persen
"Ini berhasil meningkatkan resiliensi perekonomian dalam menghadapi gejolak," kata Sri.
Sementara itu, pengamat ekonomi dari Universitas Gajah Mada (UGM) Tony Prasetiantono mengatakan, capaian inflasi 2018 didorong dua faktor. Pertama, ujarnya, pemerintah melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) mampu melakukan tugas stabilisasi harga.
Faktor kedua, kata dia, masyarakat cenderung mengerem laju konsumsi. Hal itu disebabkan pelemahan rupiah yang memberikan sentimen negatif pada gairah belanja.
"Ketidakpastian dan tekanan global terutama dipicu oleh AS juga menyurutkan gairah belanja," kata dia.