Selasa 18 Dec 2018 19:22 WIB

BRI Dorong Desa Migran Lebih Produktif dalam Perekonomian

BRI mencoba pembinaan dari bawah sampai ekspor.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Gita Amanda
Presiden Joko Widodo bersama Otoritas Jasa Keuangan meresmikan Bank Wakaf Mikro di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Selasa, (18/12).
Foto: Humas OJK
Presiden Joko Widodo bersama Otoritas Jasa Keuangan meresmikan Bank Wakaf Mikro di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Selasa, (18/12).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) mendorong desa migran lebih produktif lagi dalam meningkatkan perekonomian setempat. Salah satunya dengan membantu Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), yang sebagian besar dilakukan para mantan pekerja migran di Desa Arjowilangun, Kalipare, Kabupaten Malang.

"Pekerja migran bisa menjadi pelaku UMKM yang baik sehingga tidak perlu jadi (buruh) migran lagi," kata Direktur Mikro dan Kecil Bank BRI, Priyastomo di Balai Desa Arjowilangun, Kalipare, Kabupaten Malang, Selasa (18/12).

Untuk membantu para pelaku UMKM, Priyastomo mengatakan, memiliki sejumlah tahapan agar mereka dapat naik kelas lagi ke depannya. Tahapan pengembangannya terdiri dari empat aspek, yakni go modern, go digital, go online dan go global.

Tahapan program go modern berarti pihaknya mencoba memberikan pembinaan dan bimbingan pendampingan pada UMKM. Salah satunya dengan memperhatikan kemasan produk yang selalu menjadi daya tarik konsumen. 

Setelah mampu membuat kemasan menarik, pelaku UMKM bisa berlanjut ke tahap berikutnya, yakni go digital. Di tahapan ini, BRI mengajarkan bagaimana mereka mampu mempromosikan produknya ke masyarakat. "Kalau nggak dipromosikan, orang nggak akan tahu kita punya produk bagus. Selama ini promosinya lebih dari mulut ke mulut. Dan di sini kita mencoba mengajarkan promosi secara digital seperti membuat Instagram dan YouTube," tambahnya.

Setelah diketahui banyak orang, pelaku UMKM kemudian tiba di tahapan go online. Program ini berarti BRI berupaya membantu mereka menjual produknya secara dalam jaringan (daring). Warga dapat menjual di aplikasi belanja daring sehingga distribusi produk tidak hanya berada di satu daerah tapi berbagai wilayah.

Selanjutnya, tahap go global di mana BRI membimbing masyarakat untuk dapat mengekspor produknya. Malang, kata dia, sudah termasuk dalam kota yang telah memiliki banyak produk unggulan ekspor. Bahkan, terdapat produk UMKM Malang telah diperbantukan cara memeroleh izin ekspor, belum lama ini.

"Jadi di sini kita mencoba pembinaan dari bawah sampai ekspor. Semua ada tahapannya," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement