Selasa 18 Dec 2018 13:42 WIB

Bank Mantap Incar Pertumbuhan Kredit 40 Persen

Dua pengendali perseroan sepakati suntikan modal Rp 500 miliar.

 Petugas melakukan aktivitas di kantor cabang Bank Mantap, Jakarta, Jumat (19/5).
Foto: Republika/ Wihdan
Petugas melakukan aktivitas di kantor cabang Bank Mantap, Jakarta, Jumat (19/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Mantap mengincar pertumbuhan kredit sampai 40 persen sepanjang 2019. Optimisme ini disampaikan menyusul peningkatan kemampuan intermediasi perusahaan setelah dua pengendali yakni PT Bank Mandiri Persero Tbk dan PT Taspen Persero menyuntik modal hingga Rp 500 miliar.

"Pertumbuhan kredit 40 persen tahun depan yang 90 persen di dalamnya (sebagian besar) untuk kredit pensiunan," kata Direktur Utama PT Bank Mantap Josephus K Triprakoso usai kesepakatan penambahan modal dengan Bank Mandiri dan Taspen di Jakarta, Selasa (18/12).

Meski demikian jika melihat realisasi tahun berjalan tahun ini, target pertumbuhan kredit itu melambat dibandingkan tahun ini. Sampai Oktober 2018, Bank Mantap sudah mengucurkan kredit Rp 14,76 triliun atau melonjak hingga 53,5 persen (tahun ke tahun/yoy).

Bank Mantap merupakan korporasi perbankan yang dibentuk Bank Mandiri dan Taspen, hasil transformasi dari Bank Sinar Harapan Bali. Bank Mantap yang merupakan akronim dari Bank Mandiri Taspen, dan resmi beroperasi pada Desember 2017.

Keputusan penambahan modal sebesar Rp 500 miliar untuk Bank Mantap ini sebenarnya sudah mengemuka sejak beberapa pekan lalu. Mandiri ingin anak usahanya berekspansi setelah melihat kinerja Bank Mantap yang cukup cemerlang. Sementara Taspen melihat segmen Bank Mantap yang menyasar pensiunan, akan mempermudah penetrasi bisnisnya.

Penambahan modal ini juga mengubah komposisi kepemilikan masing-masing perseroan yakni Bank Mandiri 51,07 persen, dan Taspen 48,4 Persen. Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Sulaiman A Arianto mengatakan penambahan modal ini dibutuhkan untuk mengimbangi pertumbuhan bisnis Bank Mantap. 

Aset Bank Mantap pada 2017 melonjak hingga 85 persen (yoy) dengan risiko terjaga, terlihat dari rasio kredit bermasalah (NPL) di bawah 0,7 persen. "Penguatan modal ini dapat meningkatkan 'size' Bank Mantap yang saat ini masuk ke bank BUKU II. Peningkatan ini dapat mendorong Bank Mantap mengoptimalkan potensi pasar yang masih sangat besar sehingga mampu mendorong bisnis perseroan," ujar dia.

Direktur Utama Taspen Iqbal Latanro menyatakan penambahan modal ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan aparatur sipil negara (ASN) melalui program pembiayaan perumahan untuk ASN dan kredit pensiunan sampai usia 75 tahun oleh Bank Mantap. "Penambahan modal Taspen di Bank Mantap ini merupakan wujud nyata Taspen dalam membesarkan Bank Mantap untuk menjadi bank berskala nasional dan menjadi 'The Best Pension Bank in Indonesia'," ujar Iqbal.

Dengan penambahan modal ini, rasio kecukupan modal (CAR) Bank Mantap mencapai 19,83 persen. Hal itu, dapat mendukung ekspansi bisnis Bank Mantap di sektor layanan digital serta penambahan jaringan kantor di 2019.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement