REPUBLIKA.CO.ID, SULAWESI UTARA -- Dinas Pertanian dan Peternakan provinsi Sulawesi Utara memberi penyuluhan petugas data dan mantri tani dalam rangka percepatan luas tambah tanam (LTT) Jagung di Sulawesi utara. Kegiatan yang dibuka Kadis Pertanian Sulut Novly G Wowiling ini dihadiri kepala-kepala dinas kabupaten kota.
Dalam pemaparannya, Novly menguraikan dinamika permasalahan LTT di Sulawesi Utara. Mulai dari kinerja layanan yang masih banyak keluhan sampai budaya sebagian petani yang masih harus digerakkan dengan bantuan.
Menurut Novly, LTT tahun ini lebih baik dari tahun kemarin. Saat ini, LTT Sulawesi Utara secara nasional di zona aman.
“Tujuan utama program bukan hanya output capaian realisasi saja, tapi harus sampai menyentuh kebutuhan hakiki petani, yaitu NTP,” kata Novly.
Ia menyatakan, dalam sisa waktu yang ada sebelum 15 Desember 2018, petugas harus terus menggerakkan petani menanam. Demikian juga pihak ketiga yang mendapatkan kepercayaan untuk mengadakan fasilitas petani.
“Meski sisa waktu ini percepatan, tapi saya ingatkan tetap memperhatikan waktu, kualitas dan hindari mengadakan tidak memperhatikan kualitas,” ujarnya.
Sementara Kepala BPTP Sulawesi Utara Yusuf selaku sekretariat Upsus dan Opsin, dalam kesempatan memberikan materi terkait dengan evaluasi tambah tanam Pajale dan Strategi Percepatan Pelaksanaan 2018 di provinsi Sulawesi Utara.
Yusuf menjelaskan, target Kementerian Pertanian minimal sama dengan tahun lalu. Untuk itu Yusuf mengajak peserta terutama para pencatat data dan pelapor data terus membangun koordinasi di lapangan dan terus melaporkan harian perkembangan tanam petani dilapangan untuk menaikkan LTT tahun ini.
Yusuf menambahkan, strategi yang harus dibangun adalah koordinator pelaksana harus aktif memonitor realisasi LTT dan mempercepat solusi jika ditemukan kendala di lapangan, seluruh koordinator dan anggota memastikan agar data LTT tercatat dalam data SP-Kecamatan dan mengawal data BPS kabpaten dan BPS Provinsi.
“Pengawalan proses CPCL, pengadaan benih atau pupuk serta distribusinya sampai ke petani oleh koordinator dan anggota Tim. Dan Tim upsus kabupaten turun ke lapang mengidentifikasi jaringan irigasi bila menghambat LTT, agar segera ada solusi pemecahan,” tutur Yusuf.