REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Dua Menteri Kabinet Kerja Pemerintahan Joko Widodo, kompak "keroyok" pembangunan di Sukabumi. Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (MenBUMB) Rini Soemarno sepakat kerja sama dalam pembentukan Pertashop dan BUMNShop dengan melibatkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk meningkatkan perekonomian di desa-desa.
"Kementerian BUMN bersama Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi membuat PT Mitra BUMDes Nusantara, karena belum semua BUMDes mampu mengelolanya disebabkan masih terbatasnya SDM. Dengan adanya PT mitra kerja sama kemudian membentuk Mitra BUMDes Desa. Subsidi-subsidi akan disalurkan melalui PT Mitra BUMDes Desa. Yang penting jalan dulu, mulai dulu, nanti akan terus dibantu," ujar Menteri Eko dalam acara Sosialisasi Kerja sama dan Pembentukan Pertashop dan BUMNShop dalam Mendukung Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa di Hotel Augusta Sukabumi, Rabu (5/12) lalu.
Dia melanjutkan, ada BUMDes yang pendapatannya lebih besar dari dana desanya. Sekarang fokusnya mulai ke pemberdayaan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat. Dan seperti arahan presiden, lanjutnya, tahun depan orientasinya pada peningkatan SDM.
"Tahun depan, akan kirim kepala desa dan pendamping desa untuk belajar ke luar negeri. Tolong sukseskan program yang dicanangkan (Pertashop) karena keberhasilan di Sukabumi akan dijadikan contoh bagi daerah lain. Saya dan Bu Rini dapat perintah langsung Sukabumi wajib diperhatikan," pesannya seperti dalam siaran persnya.
Sosialisasi Kerja sama dan Pembentukan Pertashop dan BUMNShop dalam Mendukung Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa di Hotel Augusta Sukabumi, Rabu (5/12) lalu.
Sementara itu, Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan bahwa BUMDes bermitra dengan BUMN untuk membantu aktivitas usaha. Dirinya melihat salah satu potensi yang ada di Sukabumi adalah membentuk usaha seperti Pertashop ini, menjual bbm di desa, produk-produk pertamina dan bumn lainnya seperti dari bulog, pupuk indo, telkom, agen bank, sehingga masyarakat desa bisa ke BUMDes ini melakukan aktivitas usaha.
"Kami harapkan perputaran uang di desa meningkat. Selain itu kami juga memberikan bantuan pendidikan, pembinaan sehingga mereka bisa menjadi manager yang handal. Presiden menekankan betul untuk tingkatkan SDM terutama di pedesaan," ujarnya.
Dia melanjutkan, bagaimana menularkan kewirausahaan ke desa, sehingga aktivitas ekonomi bisa dilakukan di desa-desa. Bagaimana bikin SPBU mini atau Pertashop. Bagaimana bisa memasarkan di antara desa atau keluar desa. Bagaimana pengemasan lebih menarik dan kualitas terjaga.
"Aktivitas perdagangan ini membantu membina para manager BUMDes untuk melakukan usahanya lebih baik. Ini percobaan pertama di Sukabumi.
Terima kasih untuk kerjasmanya dengan Kemendes PDTT dan lainnya untuk mensejahterakan Sukabumi dan Indonesia," katanya.
Wakil Bupati Sukabumi, Adjo Sardjono mengatakan Dana Desa di Sukabumi digunakan untuk penyertaan modal BUMDes. Dari 47 kecamatan 381 desa. Hadirnya kerja sama ini diharapkan bisa meningkatkan peran BUMDes dalam meningkatkan pendapatan masyarakat.
Ketersediaan pangan dan bahan pokok. BBM setelah infrastruktur meningkat, namun SPBU masih belum terjangkau ke desa-desa pinggiran. Lahirnya Pertashop diharapkan akan membantu memenuhi kebutuhan bbm masyarakat.
"Tentu saja pengurus BUMDes siap untuk kerja sama," pungkasnya.
Pertashop merupakan unit SPBU modular dengan kapasitas tangki 5.000 liter, merupakan inovasi untuk mempermudah masyarakat daerah membeli BBM, khususnya jenis pertalite. Hingga akhir 2018, Pertamina menargetkan membangun lima unit Pertashop, yang pengelolaannya diserahkan kepada usaha masyarakat seperti BUMDes. Pertashop juga diharapkan bisa menumbuhkan perekonomian daerah karena akan dikelola langsung oleh masyarakat.
Acara tersebut dihadiri 247 BUMDes di Sukabumi dari 47 Kecamatan, Pengurus BUMDes, Kepala Desa, Camat, SKPD, juga dari Kemendesa PDTT, Kementerian BUMN, Bulog, BNI, dan mitra BUMDes Nusantara.