Rabu 28 Nov 2018 17:33 WIB

Ekonom: Suku Bunga Sudah Terlalu Tinggi

Kenaikan suku bunga memperlambat pertumbuhan ekonomi.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Teguh Firmansyah
Bank Indonesia
Foto: Prayogi/Republika
Bank Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) diperkirakan masih akan menaikkan suku bunga acuannya pada tahun depan. Tren suku bunga global pun diperkirakan meningkat.

Chief Economist Bank CIMB Niaga Adrian Panggabean menilai, kenaikan suku bunga acuan itu memang perlu ditempuh otoritas moneter karena masih tingginya gejolak ekonomi eksternal sehingga memengaruhi masuknya modal asing. Hal itu juga dilakukan untuk menurunkan defisit transaksi berjalan sekaligus menjaga nilai tukar rupiah.

Baca juga, BI: Tren Suku Bunga Global Tahun Depan Masih Naik.

Hanya saja, ia menilai, ada risiko bila suku bunga terus dinaikkan. Terutama dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi.  "Defisit transaksi berjalan kita memang memprihatinkan. Jadi BI mau tidak mau naikkan suku bunga, pengaruhnya menurunkan pertumbuhan, tapi itu juga karena kebutuhan untuk menahan impor," kata Adrian.

Ia menjelaskan, suku bunga acuan netral atau neutral rate Indonesia sebenarnya berada di Kisaran lima sampai 5,5 persen. Sedangkan saat ini telah mencapai enam persen.  "Itu sudah ketinggian, jadi bakal bikin ekonomi turun. Kalau di bawah lima persen pun akan overheating. Jadi apakah suku bunga acuan BI perlu naik lagi? Seharusnya nggak karena sudah ketinggian," ujar Adrian.

Meski begitu, ia menambahkan, bila tujuan BI bukan menjaga keseimbangan melainkan untuk kurs rupiah, maka harus dinaikkan. Hanya saja harus siap dengan risikonya.

Bila BI terus menaikkan suku bunga acuannya, Adrian memperkirakan suku bunga acuan bisa mencapai 6,5 persen sampai 6,75 persen pada 2019.  Atas dasar itu, investor akan mencari zona nyamannya tersendiri dengan melakukan penyesuaian investasi, karena imbal hasil obligasi pemerintah bertenor 10 tahun diperkirakan menembus 8,5 persen pada 2019.

Perlu diketahui, dalam enam bulan terakhir pada tahun ini, BI sudah menaikkan suku bunga acuan 7 Days Reverse Repo Rate sebesar 1,75 persen menjadi enam persen. Hal itu merupakan langkah yang antisipatif (preemptive) dan mendahului kurva suku bunga (ahead of the curve).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement