Selasa 27 Nov 2018 19:40 WIB

Pemerintah: Kegiatan Pencarian Cadangan Migas Minim

Anggaran pemerintah untuk mencari sumber cadangan migas terbatas

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Ladang migas
Foto: Yudhi Mahatma/Antara
Ladang migas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Geologi Kem‎enterian ESDM Rudi Suhendar mengatakan, kegiatan pencarian sumber minyak dan gas bumi (migas) baru melaui studi seismik masih sangat minim dilakukan. Hal tersebut disebabkan keterbatasan anggaran yang dialokasikan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

Karenanya, Kementerian ESDM sedang mencari solusi untuk mengatasi keterbatasan anggaran, untuk mencari lebih banyak sumber migas. "Seimik ini kita agak tersendat berhubung seimik ini gak murah, sedangkan kita terkendala dengan anggaran yang terbatas dengan APBN," kata Rudi, Selasa (27/11).

Menurut Rudi, pihaknya sedang mencari solusi, untuk mengatasi keterbatasan anggaran pencarian sumber migas baru, salah satu pilihanya bekerjasama dengan perusahaan migas atau Kontrator Kontrak Kerjasama (KKKS), untuk melakukan studi bersama wilayah yang berpotensi memiliki kandungan migas.

‎"Melaksanakan seimsik ini, mungkin kita akan kerjasama dengan KKKS dan SKK Migas, untuk menggunakan anggaran pola pola anggaran lain nggak pakai pagu Kementerian ESDM," tuturnya.

Rudi mengakui, kebutuhan anggaran untuk melakukan pencarian kandungan migas cukup besar, tahun ini biaya yang dihabiskan mencapai Rp 96 miliar untuk melakukan studi seismik pada dua lokasi potensial yaitu Selat Bangka dan Singkawang.

‎"Ini untuk dua lokasi, Rp 96 miliar, hanya dua lokasi 2018 di Selat Bangka dan Singkawang," tandasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement