Kamis 22 Nov 2018 06:14 WIB

Solo Berdayakan Pelaku Ekonomi Kreatif

16 sub sektor memanfaatkan Ruang-Ruang Kreatif yang belum pernah di kunjunjungi warga

Rep: Binti Sholikah/ Red: Friska Yolanda
Pameran startup
Foto: Arie Lukihardianti
Pameran startup

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Dinas Pariwisata Kota Solo menggelar kegiatan Srawung Gayeng Soloborasi 16 dan Pameran Ekonomi Kreatif Tahun 2018 pada Sabtu-Minggu (24-25/11) di Halaman Parkir Barat Benteng Vastenburg, Solo. Kegiatan tersebut bertujuan mendorong pelaku ekonomi kreatif di Kota Solo untuk mengambil bagian meningkatkan ekonomi kerakyatan.

Kepala Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata, Nunuk Mari Hastuti, mengatakan, geliat ekonomi kreatif di Kota Solo mulai tampak sejak Dinas Pariwisata Kota Solo membentuk Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif pada 2017. Bidang tersebut berkonsentrasi melakukan kegiatan pendataan pelaku ekonomi kreatif (ekraf), pendataan ruang kreatif hingga pengembangan sumber daya manusia (SDM) ekonomi kreatif.

"Pelaku ekraf biasanya para pengusaha rintisan atau startup yang membutuhkan pendampingan untuk mengembangkan kreativitasnya. Sehingga diharapkan mampu menopang ekonomi masyarakat dan berjalan seiring dengan promosi pariwisata," kata Nunuk dalam konferensi pers di Balai Kota Solo, Rabu (21/11). 

Mulai 2018, digelar kegiatan yang mempertemukan pelaku ekraf Solo dengan akademisi, pemerintah dan DPRD, Pebisnis dan Komunitas (Pentahelix Bekraf) daIam acara bertajuk Bincang-Bincang Kreatif. Secara bergantian 16 sub sektor sekaligus memanfaatkan Ruang-Ruang Kreatif yang sebelumnya belum pernah di kunjungi oleh masyarakat awam. 

Dari Kegiatan tersebut, didapatkan ide-ide cemerlang dari para pelaku ekraf untuk turut ambil bagian meningkatkan ekonomi kerakyatan di Solo. Sekaligus menemukan kebutuhan dari para pelaku ekraf mendapatkan ruang berapresiasi dan berkolaborasi dengan pelaku dari sub sektor lainnya. 

Hasil Bincang-Bincang Kreatif tersebut menjadi latar belakang diselenggarakannya kegiatan Srawung Gayeng Soloborasi 16 dan Pameran Ekonomi Kreatif Tahun 2018. 

Acara tersebut diikuti oleh 16 sub sektor ekonomi kreatif Solo. Kegiatan tersebut menggandeng Dinas Kepemudaan, Pariwisata dan Olahraga Provinsi Jawa Tengah untuk bekerja sama memfasilitasi pelaku ekraf di Solo. 

Nunuk merinci, bentuk kegiatan Srawung Gayeng dan Pameran Ekonomi Kreatif antara lain, pameran, workshop, pertunjukan, lomba fotografi, bincang-bincang kreatif, kelas memasak, pameran kuliner, Coaching Clinic untuk Animasi, Game Development, dan Aplikasi, dan lain sebagainya.

Secara terpisah, Kepala Dinas Pariwisata Solo, Hasta Gunawan, menyatakan, pengembangan ekonomi kreatif menjadi salah satu fokus Pemkot. Karenanya, sejak 2017 Dinas Pariwisata membentuk bidang khusus yang mendampingi pelaku ekonomi kreatif.

"Dunia pariwisata harus digarap secara komprehensif. Tidak bisa dipisah-pisah, termasuk industri ekonomi kreatif ini. Bisa dijadikan rujukan wisata baru," ujarnya.

Menurutnya, saat ini sektor pariwisata di Kota Solo masih bertumpu pada wisata budaya dan sejarah, dengan objek wisata andalan berupa keraton dan museum. Ke depan, ekonomi kreatif dapat menjadi pelengkap sektor pariwisata lainnya. Bahkan, ekonomi kreatif diharapkan dapat berdiri sendiri sebagai objek wisata baru.

Rencananya, acara pembukaan pada Sabtu (24/11) malam pukul 19.00 WIB akan dibuka Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo. Acara pembukaan mengundang tamu dari Dinporapar Provinsi Jawa Tengah, Organisasi Perangkat Daerah terkait, dan Organisasi Asosiasi Bisnis yang terkait Ekraf. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement