REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 4 Jawa Timur memberikan literasi perencanaan keuangan untuk Asosiasi Guru Ekonomi Indonesia (AGEI) SMA Jawa Timur di SMA Negeri 15 Surabaya, Sabtu (10/11). Literasi keuangan ini dilaksanakan bersama bersama PT Bhinneka Life Indonesia (Bhinneka Life) bagi guru.
Direktur Utama Bhinneka Life, Wiroyo Karsono di Surabaya, Sabtu mengatakan kegiatan literasi bagi guru SMA adalah bentuk kepedulian sosial pihaknya mendukung program OJK dalam meningkatkan literasi keuangan bagi masyarakat Indonesia. "Kami juga menyerahkan sumbangan Buku Mengenal Otoritas Jasa Keuangan dan Industri Jasa Keuangan kepada SMA Negeri 15 Surabaya dan kepada seluruh peserta literasi untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai perencanaan keuangan," ujarnya.
Wiroyo Karsono menjelaskan, guru mempunyai peran penting sebagai pendidik generasi masa depan. Sehingga diperlukan peran serta para guru mata pelajaran ekonomi merupakan dalam upaya mempercepat pemahaman masyarakat terhadap literasi perencanaan keuangan yang saat ini masih rendah.
"Para guru diharapkan dapat menyebarluaskan materi literasi kepada para peserta didiknya, sehingga sejak dini mereka memiliki pemahaman mengenai pengelolaan keuangan yang baik dan terencana," ujarnya.
Kepala Kantor OJK Regional 4 Jawa Timur, Heru Cahyono menyatakan dukungannya pada kegiatan literasi yang dilakukan oleh Bhinneka Life.
"Di tengah kompetisi global dan inovasi produk dan jasa keuangan yang berkembang pesat, generasi muda perlu melek perencanaan keuangan. Di sinilah betapa krusial peran guru, sang pahlawan tanpa tanda jasa, untuk turut serta memberi pemahaman sejak dini kepada murid-muridnya," ujarnya.
Dengan memiliki literasi perencanaan keuangan yang baik, diharapkan masyarakat di Surabaya dapat mengelola keuangannya dengan bijaksana. Sehingga, kondisi ekonomi mereka tetap baik dan biaya pendidikan untuk putra-putri mereka tidak terganggu.
Dari data yang dipunyai OJK sendiri tercatat hingga tahun 2017, indeks literasi asuransi di Indonesia baru mencapai 15,76 persen. Literasi pada 2017 turun dari survei tahun 2013 yang berada pada angka 17,84 persen.